Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 766,61 Triliun dari Lelang SBN 2021

Kompas.com - 14/10/2021, 21:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah mengantongi dana besar dari penerbitan surat berharga negara (SBN). Terhitung dari awal tahun sampai kuartal III 2021, pemerintah sudah melakukan 19 kali lelang Surat Utang Negara (SUN), dengan lima kali lelang SUN tambahan dan tiga kali private placement.

Sementara itu, untuk lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pemerintah telah menggelar 18 kali lelang, dengan tujuh kali lelang tambahan, dan empat kali private placement.

Dari keseluruhan lelang yang dilaksanakan dalam periode waktu tersebut, pemerintah sudah berhasil mengantongi sebanyak Rp 766,61 triliun, dengan rincian Rp 561,37 triliun dari lelang SUN, dan Rp 205,24 triliun dari lelang SBSN.

Dari private placement, pemerintah mengantongi Rp 16,5 triliun dari SUN. Sedangkan private placement SBSN sebesar Rp 6,75 triliun.

Baca juga: Lewat Program Pendampingan, Kemendag Perluas Ekspor Furnitur Jateng sampai ke UEA

Apabila dihitung sampai minggu kedua bulan Oktober 2021, pemerintah telah melaksanakan 20 kali lelang SUN dan 19 kali lelang SBSN. Dengan total serapan Rp 779,61 triliun, dengan rincian Rp 569,37 triliun dari SUN dan Rp 210,24 triliun dari SBSN.

Berikut rincian hasil lelang SUN sepanjang tahun ini:

1. Dari 20 kali lelang SUN yang dilaksanakan, penawaran yang berhasil masuk mencapai Rp 1.412,70 triliun, dengan serapan mencapai Rp 779,61 triliun. Pada kuartal I/2021 berhasil menyerap Rp 171,10 triliun, kuartal II/2021 berhasil menyerap Rp 148,83 triliun, dan kuartal III/2021 berhasil menyerap Rp 186 triliun.

2. Lelang dengan penawaran tertinggi dicatatkan pada 31 Agustus 2021, dengan penawaran yang masuk mencapai Rp 116,11 triliun. Sedangkan penawaran lelang terendah tercatat pada 30 Maret 2021, dengan penawaran mencapai Rp 33,95 triliun.

Baca juga: Airlangga Sebut Bantuan Tunai PKL dan Warung di NTB Paling Cepat dan Tepat Sasaran

3. Pada lelang SUN tambahan yang dilaksanakan sebanyak lima kali sepanjang tahun ini, pemerintah berhasil mencatatkan penawaran yang masuk mencapai Rp 72,37 triliun, dengan serapan mencapai Rp 55,44 triliun.

Selanjutnya, berikut rincian hasil lelang SBSN sepanjang tahun ini:

1. Dari 19 kali lelang SBSN yang dilaksanakan oleh pemerintah, penawaran yang berhasil masuk mencapai Rp 685,46 triliun, dengan serapan mencapai Rp 210,24 triliun.

2. Lelang SBSN yang dilaksanakan pada 27 Juli 2021, menjadi lelang SBSN dengan penawaran terbanyak sepanjang tahun ini, yang mencapai Rp 56,69 triliun. Sedangkan untuk lelang dengan penawaran terendah, tercatat pada 6 April 2021, dengan penawaran hanya mencapai Rp 14,56 triliun.

3. Pada lelang SBSN tambahan yang dilaksanakan sebanyak tujuh kali sepanjang tahun ini, pemerintah berhasil mencatatkan penawaran yang masuk mencapai Rp 42,32 triliun, dengan serapan mencapai Rp 37,09 triliun. (Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat)

Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Pernyataan Faisal Basri Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung Konyol

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah sudah menyedot dana Rp 779,61 triliun dari lelang SBN tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com