Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Resmi Merger, Erick Thohir: Pesan Presiden, Ini Juga Diikuti BUMN Lain

Kompas.com - 15/10/2021, 05:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggabungan atau merger PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (14/10/2021) kemarin.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggabungan ini merealisasikan harapan besar Jokowi selama 7 tahun terakhir yang meminta keempat perusahaan pelat merah itu bergabung.

Penggabungan ini bahkan menjadikan Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

Baca juga: [POPULER MONEY] Curhat Luhut Soal Penanganan Covid-19 di Indonesia | Pelindo Resmi Merger

"(Penggabungan) mengantarkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia," ujar Erick seperti dikutip dari postingan Instagram resminya @erickthohir, Jumat (15/10/2021).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Oleh sebab itu, ia telah menerima pesan dari Jokowi, untuk langkah yang dilakukan Pelindo bisa pula diikuti perusahaan-perusahaan pelat merah lainnya. Sehingga BUMN bisa semakin besar dan berdaya saing.

"Pesan beliau, langkah besar ini juga diikuti BUMN lain, menggabungkan kekuatan agar menjadi menguat dan siap berkompetisi di era industri 4.0," imbuh Erick.

Penggabungan Pelindo diyakini berdampak positif pada peningkatan kemampuan perusahaan sehingga diyakini akan semakin memangkas biaya logistik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia masih terbilang mahal yakni mencapai 23 persen, dibandingkan rata-rata negara lain yang hanya 12 persen.

"(Penggabungan ini) menyatukan kekuatan, memangkas biaya logistik, dan memperkokoh konektivitias maritim agar kita semakin kompetitif," pungkas Erick.

Baca juga: Pelindo Resmi Merger, Jokowi: Saya Sudah Tunggu-tunggu sejak 7 Tahun Lalu

Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi penggabungan Pelindo yang sudah lama dinantikannya. Menurut dia, penggabungan menjadi langkah penting untuk bisa memperbesar BUMN sehingga semakin berdaya saing.

Oleh sebab itu, ia berharap langkah penggabungan bisa diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan pelat merah lainnya.

"Jangan sampai kecil-kecil bertebaran sehingga menjadi minim kekuatannya, baik dari sisi keuangan dan modal. Kalau bergabung seperti ini kekuatannya akan menjadi besar," kata dia.

Sebagai tindak lanjut dari penggabungan, Jokowi juga meminta agar Pelindo mencari partner bisnis yang memiliki jaringan luas, sehingga nantinya dapat terkoneksi dengan negara-negara lain.

Targetnya, untuk membuat produk-produk asal Indonesia bisa menjelajah ke pasar internasional dengan lebih baik dan masuk dalam rantai suplai global.

Baca juga: Pelindo Resmi Merger, Ini Kata Erick Thohir

"Terkoneksi dengan negara-negara lain, maka artinya produk-produk atau barang-barang kita bisa menjelajah kemana-mana, ke global supply chain. Goal-nya ke sana," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com