Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Energi Jadi Pengingat Pentingnya Energi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 15/10/2021, 06:51 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis energi yang disebabkan oleh lonjakan permintaan diiringi dengan penurunan pasokan tengah terjadi di berbagai negara, seperti Inggris, China, hingga Amerika Serikat.

Kelangkaan komoditas energi mulai dari batu bara hingga bensin, membuat harga komoditas tersebut melonjak.

Seorang pejabat senior Uni Eropa menilai, fenomena ini menjadi pengingat betapa tergantungnya negara-negara Eropa terhadap energi fosil, dan sudah seharusnya transisi menuju energi baru terbarukan dipercepat.

Baca juga: Sejumlah Negara Dilanda Krisis Energi, Bagaimana dengan Indonesia?

“Lonjakan harga komoditas energi menjadi pengingat nyata bahwa kita harus mempercepat transisi energi bersih, untuk menghilangkan ketergantungan terhadap energi fosil,” kata dia, dikutip dari CNN, Jumat (15/10/2021).

Uni Eropa saat ini juga tengah menghadapi fenomena harga komoditas energi yang meroket, disebabkan oleh peningkatan permintaan global, seiring dengan mulai pulihnya perekonomian dari pandemi Covid-19.

Pada saat bersamaan, pasokan komoditas energi, seperti gas alam dari Rusia mengalami perlambatan.

Kedua hal tersebut membuat harga listrik naik 200 persen, dibanding rata-rata harga listrik pada 2019.

“Musim salju akan datang, dan saat ini harga listrik telah lebih tinggi dibanding beberapa dekade terakhir,” kata Anggota Komisioner Eropa, Kadri Simson.

Baca juga: India hingga Eropa, Ini Daftar Negara yang Dilanda Krisis Energi

Merespon fenomena tersebut, Komisioner Eropa berencana mempercepat transisi energi bersih.

Hal itu dilakukan untuk menciptakan ketahanan energi, dan meninimalisir volatilitas harga energi seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.

“Satu-satunya solusi jangka panjang mengatasi lonjakan permintaan dan volatilitas harga adalah transisi menuju sistem energi bersih,” ucap Simson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com