Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Pagi Ini Bergerak di Zona Hijau

Kompas.com - 15/10/2021, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (15/10/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, IHSG berada pada level 6.630,84 atau naik 4,73 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.626,11.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 213 saham melaju di zona hijau dan 153 saham di zona merah. Sedangkan 174 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 1,4 miliar saham.

Pagi ini, bursa saham asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,12 persen, Strait Times 0,47 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,22 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,15 persen.

Wall Street pagi ini positif dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,56 persen, indeks S&P 500 sebesar 1,71 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq 1,73 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal trend bullish masih cukup kuat, Candlestick membentuk higher high dan higher low menguji resistance all time high.

IHSG hari ini diprediksi menguat. Investor terlihat mengabaikan kekhawatiran akan data ekonomi serta kebijakan moneter AS. Di sisi lain, investor berekspektasi laporan keuangan kuartal III tahun 2021 akan lebih baik,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Baca juga: Luhut: Pencatatan Saham Baru di BEI Tertinggi di ASEAN

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.070 per dollar AS, atau menguat 48 poin (0,34 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.118 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpeluang lanjutkan penguatan seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk tenor 10 tahun sudah terkoreksi ke bawah 1,6 persen.

"Nilai tukar menguat cukup dalam kemarin, kemungkinan momentum penguatan tersebut bisa berlanjut hari ini," kata Ariston.

Penguatan rupiah juga mendapatkan dukungan dari membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko yang ditandai dengan menguatnya indeks-indeks saham global.

"Pagi ini indeks Asia terlihat bergerak menguat didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang membaik di masa pandemi. Namun, pasar masih mewaspadai sentimen tapering yang bisa membalikan rupiah," jelas Ariston.

Baca juga: BEI: Antusias Masyarakat Sangat Tinggi, Jumlah Investor Saham Bikin Rekor Baru

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.090 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.150 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com