Kemudian berdasarkan negara tujuan, ekspor paling tinggi terjadi ke negara Taiwan. BPS mencatat, ada kenaikan ekspor senilai 205,6 juta dollar AS karena ekspor besi baja dan bahan bakar mineral. Lalu diikuti Filipina dengan kenaikan 144 juta dollar AS.
Sedangkan, ekspor ke India menurun sekitar 482,5 juta dollar AS. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya ekspor lemak dan minyak hewan nabati, serta pupuk.
Kendati demikian, pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia tetap ke China. Negara Tirai Bambu ini memiliki share 23,10 persen terhadap total ekspor RI. Selain China, pangsa pasar ekspor RI adalah AS dengan share 11,69 persen, dan Jepang dengan share 7,83 persen.
"Secara kumulatif, total ekspor meningkat 40,38 persen. Ekspor non migas tumbuh 39,84 persen (yoy), dengan share terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan nabati, diikuti bahan bakar mineral," pungkas Margo.
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Surplus, Kali Ini 4,37 Miliar Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.