Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Pertahankan Bisnis, ILO: Perhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kompas.com - 15/10/2021, 11:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) mengatakan, keselamatan di tempat kerja menjadi kunci penting untuk menciptakan ketahanan bisnis dalam jangka panjang.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto mengatakan, keselamatan kerja ini mampu menunjang kesinambungan bisnis.

Maka itu, pelaku bisnis bisa mengambil langkah aktif untuk membangun sistem kerja yang lebih aman sebagai bentuk adaptasi di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Jadi Polemik, Besaran Bunga Pinjol Dinilai Sesuai dengan Risiko Pinjaman

"Pelaku usaha dan pemerintah memiliki peranan penting (untuk membangun sistem kerja yang aman). Tidak hanya menjawab krisis, tapi juga membuat landasan perbaikan di masa yang akan datang khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja," kata Michiko Miyamoto dalam siaran pers, Jumat (15/10/2021).

Michiko menyebutkan, perusahaan harus bisa melakukan identifikasi dan menetapkan pedoman keselamatan dan kesehatan, salah satunya terkait pencegahan Covid-19 di tempat kerja sesuai standar nasional dan praktik baik internasional.

Sementara pemerintah harus lebih mampu menilai dan memantau izin-izin bisnis berbasis risiko sesuai pelaksanaan PP No 5 Tahun 2021

"Kemampuan untuk menilai risiko bagi perusahaan penting untuk menavigasi strategi bisnis, terutama dalam masa pandemi ini," beber Michiko.

Sependapat, dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Teguh Dartanto menjelaskan, kesehatan dan keselamatan pekerja menjadi kunci dari produktivitas di masa depan.

Baca juga: Bisnis Kartu Kredit Bakal Cerah pada Akhir Tahun?

Dia berharap, ada komitmen kuat dari pelaku bisnis hingga tenaga kerja untuk mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan kerja.

"Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman dan tidak sehat untuk WFO, atau untuk pergi ke tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood, bisa mempengaruhi juga produktivitas dan inovasi-inovasi," ungkap Teguh.

Teguh menilai, pemerintah pusat maupun daerah perlu membentuk suatu pedoman terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi.

Pedoman ini harus didukung dengan sosialisasi masif.

"Jadi koordinasi akan selalu perlu dilakukan untuk terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com