Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut Banyak Investor Tertarik dengan Rencana IPO Perusahaan Teknologi

Kompas.com - 15/10/2021, 14:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, rencana perusahaan teknologi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat disambut antusias, terutama oleh investor retail.

“IPO perusahaan teknologi di Indonesia seperti Unicorn dan Decacorn di bursa domestik sangat potensial meningkatkan kapitalisasi pasar, dan menarik investor baik domestik maupun asing,” kata Hoesen secara virtual di acara CMSE 2021 Welcoming Tech IPOs: Trend Challenges, Opportunities and Regulatory Perspective, Jumat (15/10/2021).

Menurut Hoesen, implementasi teknologi informasi saat ini merupakan salah satu hal yang penting dan dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Hal ini karena teknologi menjawab tantangan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan efisiensi jarak, keterbatasan, dan waktu.

Baca juga: Diduga Bisa Langgar Privasi, Ini Cara Menonaktifkan Fitur Shopee Friends

“Dulu kita mengenal teknologi sebatas telepon, SMS, penggunaan instant messanger dari aplikasi, tapi penggunaan teknologi saat ini lebih spesifik, seperti meng-organize meeting, serta implementasi Artificial intelligence (AI) dalam memudahkan pekerjaan manusia,” kata dia.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, per Juli 2021 nilai transaksi uang elektronik naik 57,71 persen secara tahunan ke angka Rp 25,4 triliun.

Nilai transaksi perbankan digital juga tumbuh 53,08 persen di angka Rp 3.410 triliun, demikian juga dengan volume transaksi perbankan digital yang meningkat 56,07 persen secara tahunan menjadi 649,8 juta transaksi.

Untuk mendukung pertumbuhan bursa saham domestik, OJK terus menyesuaikan kebijakannya, antara lain mendorong perusahaan rintisan untuk melakukan IPO di Indonesia, menyiapkan infrastruktur dan menyempurnakan regulasi.

“OJK menyadari masih banyak infrastruktur pendukung yang perlu disiapkan, baik dari sisi regulasi, kebijakan, maupun sistem pendukung. OJK perlu menyempurnakan beberapa regulasi, antara lain penerapan dual class of share dengan multiple voting shares (MVS).

Baca juga: Mitratel IPO Akhir Tahun Ini, Kapan Anak Usaha BUMN Lainnya Menyusul?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com