Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Beri Utang ke Negara, Apa Beda IMF dan Bank Dunia?

Kompas.com - 15/10/2021, 16:00 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - IMF dan Bank Dunia adalah dua lembaga internasional yang dikenal kerap memberi utang atau bantuan finansial kepada negara-negara anggotanya.

Kedua lembaga tersebut juga merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jadi sebenarnya apa itu IMF dan Bank Dunia? Kemudian, apa beda IMF dan Bank Dunia?

Pengertian IMF dan Bank Dunia

Baik IMF dan Bank Dunia merupakan hasil dari Konferensi Internasional yang di adakan di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, pada Juli 1944.

Dikutip dari laman resmi IMF, konferensi ini diselenggarakan untuk membentuk suatu kerangka bagi kerja sama ekonomi dan pembangunan agar perekonomian global lebih stabil dan sejahtera.

Baca juga: Bank Dunia: Pengertian, Sejarah, dan Kritik

Pembentukan keduanya adalah untuk membuat kondisi ekonomi lebih stabil setelah sempat porak poranda sebagai akibat dari Perang Dunia II.

Untuk menjadi anggota Bank Dunia, negara-negara harus terlebih dahulu bergabung atau menjadi anggota IMF.

Baik IMF dan Bank Dunia bekerja sama di berbagai tingkatan untuk membantu negara anggota mereka untuk berkembang dengan berbagai inisiatif.

Kompas.com sebelumnya sempat memberitakan, inisiatif yang dimaksud yakni kerja sama untuk mengurangi beban utang luar negeri dari negara-negara miskin dalam bentuk Inisiatif Negara-negara Miskin yang Paling Banyak Berutang (HIPC) dan Inisiatif Pemulihan Utang Multilateral (MDRI).

Selain itu, fungsi IMF dan Bank Dunia lainnya yakni membantu negara negara-negara berpenghasilan rendah untuk mencapai tujuan pembangunan tanpa menimbulkan masalah utang di masa depan.

Di sisi lain, fungsi IMF dan Bank Dunia yakni Untuk membantu para anggotanya untuk mengembangkan sistem pajak hingga sistem keuangan yang lebih kuat.

Beda IMF dan Bank Dunia

Meski memiliki tugas dan fungsi yang beririsan satu sama lain, beda IMF dan Bank Dunia sebenarnya sangat mendasar.

IMF memiliki peran untuk menyelesaikan masalah ekonomi jangka pendek, sementara Bank Dunia fokus pada rencana jangka panjang. Fokus Bank Dunia ini biasanya berkaitan dengan program pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga: Apa Itu IMF: Pengertian, Sejarah, dan Tujuan Pembentukan

Bantuan IMF ini utamanya berkaitan dengan bank sentral dan masuk ke dalam cadangan devisa negara.

Bila sebuah negara menghadapi krisis, maka akan dibantu IMF dengan dana bantuan yang akan memperbaiki kondisi neraca pembayaran sekaligus memberikan saran keluar dari masalah tersebut.

Sementara Bank Dunia memberikan kucuran pinjaman atau bantuan untuk negara dengan tingkat ekonomi berkembang atau yang sedang mengalami transisi.

Mekanisme pinjaman yang diberikan pun melalui mekanisme antarnegara yang dilaksanakan oleh lembaga terkait.

Adapun dari semua negara anggota, baik kaya atau miskin, dapat memanfaatkan layanan dan sumber daya IMF.

Walaupun begitu, Indonesia yang saat ini merupakan negara dengan taraf kelas ekonomi menengah tidak lagi memerlukan pinjaman dari IMF, namun masih menerima bantuan dari Bank Dunia untuk pembangunan jangka menengah-panjang.

Baca juga: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Jadi 3,7 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com