Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hypefast Buka Kesempatan Kerja Sama dengan Brand Lokal, Minat?

Kompas.com - 16/10/2021, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan CMO Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, Hypefast membuka kesempatan bagi brand lokal untuk memajukan usahanya hingga menembus pasar international.

Saat wawancara bersama Kompas.com, Jumat (15/10/2021), Founder dan CEO Hypefast Achmad mengungkapkan pihaknya terus fokus membantu mendorong pertumbuhan brand lokal di Indonesia melalui investasi modal, tim ahli di industri e-commerce yang berpengalaman, serta membangun ekosistem penunjang pertumbuhan brand yang efisien.

“Di semester kedua 2021 ini, Hypefast berkomitmen untuk melakukan investasi ke 10 brand dengan nilai investasi per brand hingga Rp 50 miliar,” kata Achmad kepada Kompas.com.

Baca juga: Kapitalisasi Bursa Tembus Rp 8.000 Triliun

Adapun ekosistem penunjang yang dimaksud mencakup penyediaan gudang yang terpusat, toko offline, cross border facility, hingga berbagai solusi teknologi untuk efisiensi operasional bisnis.

Sejak awal didirikan pada Januari 2020, Hypefast telah memiliki lebih dari 200 tim yang tersebar di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand.

“Sejak Didirikan pada Januari 2020, Hypefast telah berinvestasi ke lebih dari 20 brand dari berbagai kategori gaya hidup, termasuk fashion, ibu dan anak, serta kesehatan dan kecantikan,” kata dia.

Achmad mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen mendorong pertumbuhan serta membawa lokal brand menjadi brand yang bisa bersaing di pasar internasional.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan membantu brand-brand ini mendapatkan peluang untuk memperluas jangkauan pasar.

“Ada beberapa pilot project yang dijalankan, hingga saat ini ada 5 brand kami yang sedang dalam proses untuk dipasarkan ke luar negeri, seperti Amerika, Eropa dan Asia Tenggara,” ujar dia.

Baca juga: Kisah Bisnis IP Farm, dari Budidaya Jamur hingga Kelola Agrowisata di Lembang

Bagi Anda, pelaku usaha lokal yang ingin meraih kesempatan untuk memperoleh promosi brand hingga ke luar negari, ada beberapa kriteria yang ditetapkan di Hypefast, seperti omzet bisnis minimal Rp 500 juta per bulan dengan margin bersih minimal 15 persen.

“Selain itu, bisnis harus beroperasi di Indonesia, mayoritas pendapatan berasal dari platform online seperti Shopee, Lazada, Shopify dan sebagainya, minimal 12 bulan beroperasi, dan bagi Anda yang ingin bergabung bisa mengisi formulir di website www.hypefast.id,” ujar dia.

Achmad menargetkan hingga tutup tahun 2021, pihaknya tetap fokus untuk mencari brand-brand lokal terbaik untuk berkolaborasi untuk saling memajukan usaha.

“Kami menargetkan investasi setidaknya 10 brand di semester kedua tahun 2021 ini, dan mempersiapkan brand yang sudah ada saat ini di portfolio Hypefast dengan memanfaatkan momentum kampanye-kampanye akhir tahun seperti 11.11 maupun Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas 12.12),” jelas dia.

Baca juga: Begini Ciri-ciri Calo CPNS Menurut Kemenpan-RB

Brand Founder Nona Andani Agni Putri mengungkapkan, sebelumnya ia memiliki kendala dalam hal sumberdaya dan juga keterbatasan dalam mengembangkan dan menumbuhkan brand.

Namun setelah bergabung dengan Hypefast, perlahan bisnisnya mampu tumbuh dengan bantuan pengembangan brand dari tenaga ahli Hypefast.

“Kami juga mendapatkan askes untuk memperluas jangkauan pasar, kami merasakan secara organisasi lebih terstruktur dan berkembang, serta berkesempatan berkolaborasi dengan brand atau perusahaan dalam maupun luar negeri,” ucap dia.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Pinjol Ilegal dan Cara Melaporkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com