Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pinjam Dana ke Pinjol? Simak 4 Tips dari Satgas Waspada Investasi

Kompas.com - 16/10/2021, 15:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing memberkan tips kepada masyarakat yang ingin meminjam dana lewat aplikator pinjaman online (pinjol). Kehati-hatian harus dilakukan mengingatkan masih banyaknya pinjol ilegal.

Saat ini, Satgas Waspada Investasi bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan juga Kepolisian telah memblokir sebanyak 3.515 situs maupun aplikasi pinjol ilegal.

"Kami juga melakukan pemberantasan, saat ini ada 3.515 pinjol ilegal kita hentikan, kita blokir situsnya dan sudah kita laporkan kepada Kepolisian," katanya secara virtual, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Menkominfo: Tidak Ada Kompromi untuk Pinjol Ilegal

Tongam menjelaskan bahwa perusahaan pinjol ilegal ini kerap menawarkan pinjaman tidak sesuai kesepakatan di atas kerja. Misalnya pengembalian pinjaman awalnya diberi tenggat waktu 90 hari, justru kenyataannya dipersingkat menjadi 7 hari.

Selain itu, penyaluran dana pinjaman terkadang tidak sesuai kesepakatan.

"Yang tadinya pinjam satu juta misalnya, cuma ditransfer Rp 500.000," ucapnya.

Kemudian, bunga pinjaman yang melonjak tinggi. Pinjol ilegal juga kerap meminta akses seluruh kontak di ponsel pemohon pinjaman.

Sementara dalam urusan penagihan, pinjol ilegal kerap menggunakan kekerasan serta intimidasi yang dilakukan oleh pelaku penagih pinjol ilegal.

Berikut ini 4 tips meminjam dana ke pinjol dari Satgas Waspada Investasi:

1. Pinjam ke pinjol ilegal

Apabila masyarakat ingin meminjam dana secara online, pinjam ke pinjol yang terdaftar di OJK. Saat ini ada 106 financial technology (fintech) peer-to-peer lending yang terdaftar di OJK. Untuk mengetahui nama perusahaan tersebut bisa dilihat di website OJK atau di berbagai media sosial OJK.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Pinjol Ilegal dan Cara Melaporkannya

2. Cerdas meminjam dana

Satgas Waspada Investasi meminta masyarakat cerdas meminjam dana. Jika meminjam, usahakan sesuai kebutuhan dan kemampuan membayar kembali.

"Jangan meminjam untuk utang lama, gali lubang tutup lubang, sangat berbahaya," kata Tongam.

3. Gunakan untuk hal produktif

Satgas menyarankan agar pinjaman yang berasal dari pinjol digunakan untuk kepentingan yang produktif sehingga bisa mendorong ekonomi keluarga.

4. Pelajari risikonya

Pelajari risiko serta manfaat sebelum melakukan pinjaman online. Lantaran hal ini merupakan perjanjian hubungan perkara perdata, sebelum menyetujui, hendaknya masyarakat memahami terlebih dahulu risiko, manfaat, serta kewajiban-kewajibannya.

Baca juga: Banyak Masyarakat Terjerat Bunga Tinggi Pinjol, Ini Perintah Jokowi ke OJK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com