Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Stigma Negatif yang Masih Melekat pada Asuransi

Kompas.com - 16/10/2021, 19:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Contohnya pada klaim asuransi kesehatan, syarat dokumen yang harus dilengkapi, antara lain, fotokopi kartu identitas yang masih berlaku, rincian asli seluruh biaya perawatan, fotokopi laporan medis, mengisi formulir pengajuan klain, serta dokumen pendukung lain, seperti fotokopi hasil laboratoium, resep obat, dan sebagainya.

3. Adanya kedok penipuan

Ada saja oknum atau pelaku kejahatan yang menipu nasabah. Mengiming-imingi premi murah, klaim sangat mudah dan cepat, tetapi ternyata penipuan.

Wajar jika masyarakat, termasuk kamu kurang percaya pada asuransi. Namun tidak semua perusahaan asuransi demikian.

Maka dari itu, pastikan kamu mengajukan atau membeli asuransi di perusahaan asuransi terpercaya. Yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, kalau beli asuransi dai agen, pilih yang bersertifikat khusus dari asosiasi asuransi. Tidak ada salahnya, kamu minta agen menunjukkan sertifikat khusus tersebut sebelum melakukan pembelian agar terhindar dari kasus tipu-tipu.

Tanyakan pula apapun soal asuransi yang kamu tidak mengerti kepada agen. Termasuk membaca ketentuan polis dan memahaminya.

4. Merasa belum atau tidak butuh

Kurangnya kesadaran masyarakat pentingnya perlindungan diri atas risiko menjadi salah satu alasan mengapa asuransi kurang diminati. Padahal kalau dipikir-pikir, hal buruk bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan menimpa siapapun tanpa pandang bulu.

Ubah mindset tentang asuransi dan lihat manfaat jangka panjangnya. Asuransi ibarat sedia payung sebelum hujan. Jangan setelah terkena risiko, baru sadar beli asuransi

Itu namanya sudah terlambat. Mengajukan asuransi ketika sudah sakit misalnya, pasti akan membuat premi jadi lebih mahal. Atau bahkan malah pengajuan kamu bisa ditolak.

Baca Juga: Asuransi Penyakit Kritis: Pengertian, Untung Rugi, Klaim, dan Cara Memilihnya

Kalau mau dapat premi murah, manfaat jangka panjang lebih besar, maka ajukan asuransi selagi masih muda, sehat, dan produktif. Tidak akan rugi, tetapi malah untung.

5. Biaya premi asuransi berbeda-beda

Beda manfaat, beda pula biaya premi yang harus dibayarkan. Ini sudah bukan rahasia umum lagi.

Oleh sebab itu, cari tahu kebutuhan kamu dan keluarga. Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal dan menyeluruh dengan cakupan lebih luas, kamu harus berani bayar lebih mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com