Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu ETF dan Apa Bedanya dengan Reksa Dana Biasa?

Kompas.com - 16/10/2021, 20:00 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Exchange Trade Fund atau ETF adalah salah satu jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek.

Di Indonesia sendiri terdapat beragam jenis produk reksa dana, mulai dari reksa dana pasar uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap (RDPT), serta reksa dana campuran.

Artikel berikut secara lebih lanjut akan membahas mengenai pengertian ETF serta apa beda ETF dan reksa dana biasa.

Pengertian ETF

ETF adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangan di bursa efek.

Dikutip dari laman sikapiuangmu OJK, meski ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Baca juga: Menakar Efek Tapering dan Debt Ceiling Terhadap Reksa Dana

OJK mendefinisikan ETF sebagai reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu.

ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi sesuai atau bahkan melampaui kinerja pasar.

Oleh karena itu, yang menjadi acuan dari produk ini adalah indeks saham.

Transaksi ETF dilakukan di pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana
yakni pasar tempat efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek.

Di pasar perdana, ETF untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham.

Sedangkan pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa Efek diperjual belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana.

Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.

Contoh ETF

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 25 Maret 2021, terdapat 48 ETF yang tercatat di bursa.

Contoh ETF yakni misalnya nama sebuah produk ETF IDX30 ETF maka, investor yang memiliki produk ETF tersebut sudah memiliki seluruh saham yang termasuk dalam indeks IDX30 tersebut.

Baca juga: Simak Cara Transaksi dan Memilih ETF yang Tepat

 

ETF itu pun bisa diperdagangkan seperti saham baik dari segi waktu perdagangan maupun pasarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com