Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Akibat Tidak Konsisten Bekerja

Kompas.com - 16/10/2021, 20:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bekerja bukan sekadar menjalankan kewajiban. Bekerja juga harus dari hati, konsisten, dan dilakukan secara profesional.

Siapapun orang yang bekerja dengan giat, gigih, dan penuh dedikasi, serta komitmen, dijamin bakal mereguk sukses. Sebaliknya, orang yang kurang konsisten jauh dari kata berhasil.

Sebagai contoh, konsisten datang ke kantor lebih pagi, konsisten menulis dua artikel dalam sehari, konsisten menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan lainnya.

Artinya, seberat apapun tantangan pekerjaan di kantor, kamu konsisten melakukan apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab. Tidak berubah-ubah, bahkan tidak mudah menyerah.

Menemukan orang yang konsisten di kantor cukup sulit. Tetapi pasti ada, hanya saja langka. Karena bersikap konsisten itu perlu komitmen tinggi.

Baca juga: Generali Indonesia Kenalkan Asuransi ROBOARMS, Apa Saja Keunggulannya?

Konsisten adalah kunci keberhasilan. Akan ada akibat buat kamu yang tidak konsisten dalam bekerja, apa saja? Berikut ulasannya, seperti dikutip dari Cermati.com:

• Kurang kompeten dalam pekerjaan

Konsisten bisa membuatmu fokus dalam bekerja. Apapun hasilnya, kamu tidak peduli. Terpenting adalah melakukan yang terbaik pada pekerjaan.

Sementara jika tidak konsisten, kamu tidak akan pernah menjadi karyawan yang kompeten di bidang pekerjaanmu. Apalagi menjadi ahli atau pakarnya, tidak akan sama sekali.

Untuk menghadapi kesulitan atau kendala di dalam pekerjaan sehari-hari saja tidak mampu, terlebih untuk tugas baru. Karena kamu tidak mengupayakannya sedari awal.

• Karier tidak berkembang

Akibat tiada konsisten dalam bekerja, kamu tidak mencapai prestasi apapun. Jadi karyawan biasa-biasa saja. Tidak ada yang spesial, level standar terus.

Dengan kinerja demikian, berharap naik jabatan atau gaji? Tidak mungkin. Otomatis, karier kamu bakal mentok. Bersyukur tidak dipecat atau PHK.

Baca juga: Hypefast Buka Kesempatan Kerja Sama dengan Brand Lokal, Minat?

• Mengurusi hal yang tidak penting

Tidak konsisten berarti tidak fokus dalam bekerja. Lalu apa yang menjadi perhatian orang-orang model seperti ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com