JAKARTA, KOMPAS.com - Cut loss dan profit taking adalah dua istilah yang kerap disebutkan dalam artikel atau pemberitaan mengenai investasi.
Cut loss adalah istilah yang kerap digunakan oleh investor ketika kinerja portofolio mereka menurun, sedangkan profit taking adalah sebaliknya, yakni istilah yang digunakan ketika terjadi kenaikan kinerja portofolio.
Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas mengenai pengertian profit taking dan cut loss saham.
Dilansir dari Investopedia, profit taking adalah aksi seorang investir menjual sekuritas atau aset portofolio mereka untuk menjaga kinerja imbal hasil setelah mengalami kenaikan signifikan.
Baca juga: Apa Itu Cut Loss Saham? Berikut Pengertian dan Contohnya
Meski aksi profit taking menguntungkan bagi investor yang bersangkutan, profit taking juga akan memberi dampak kepada investor lainnya bila karena harga aset mereka bisa melemah tanpa terlebih dahulu ada peringatan.
Aksi profit taking yang dilakukan secara beramai-ramai bisa berdampak pada harga sebuah saham, harga saham secara kumulatif pada sektor tertentu, atau bahkan keseluruhan pasar keuangan.
Bila harga sebuah produk investasi merosot secara tiba-tiba setelah sebelumnya sempat menguat, tanpa adanya isu atau sentimen negatif yang memengaruhi produk tersebut, biasanya diakibatkan oleh aksi profit taking oleh investor.
Cut loss berasal dari kata idiom Bahasa Inggris, cut one's losses. Kamus Merriam Webster mendefinisikan cut one's losses sebagai menghentikan aktivitas atau kegiatan usaha yang gagal untuk mengurangi kerugian yang lebih jauh.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada laman sikapiuangmu.ojk.go.id menjelaskan, cut loss saham adalah istilah yang digunakan ketika kita menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, sehingga kita mengalami kerugian (loss).
Sama seperti arti dari idiom Bahasa Inggris yang telah dijelaskan sebelumnya, cut loss bukan untuk merealisasikan kerugian, tapi untuk mencegah kerugian yang lebih besar bila harga saham yang dipegang terus menurun.
Bila didasarkan pada pengertian di atas, bisa dikatakan profit taking dan cut loss adalah dua istilah terkait dengan strategi investasi terutama investasi saham.
Selain cut loss dan profit taking, terdapat strategi lain, terutama ketika akan memutuskan untuk membeli saham. Strategi ini diperlukan karena harga saham yang cenderung fluktuatif dan terus bergerak sepanjang hari.
Baca juga: Apa Itu ETF dan Apa Bedanya dengan Reksa Dana Biasa?
Strategi membeli saham tersebut yakni:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.