Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mengenal Beda ETF dan Reksa Dana Biasa yang Perlu Kamu Tahu

Kompas.com - 17/10/2021, 19:44 WIB
Penulis Mutia Fauzia
|


JAKARTA, KOMPAS.com - Exchange Traded Fund atau ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek.

ETF tentu berbeda dengan jenis reksa dana lainnya, seperti reksa dana pasar uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap (RDPT), atau reksa dana campuran.

Beda ETF dan reksa dana biasa yang paling mendasar yakni ETF bisa dibeli melalui perusahaan efek (broker) yang terdaftar di bursa efek dan bukan dari agen penjual efek reksa dana (APERD).

Baca juga: Apa Itu ETF dan Apa Bedanya dengan Reksa Dana Biasa?

Secara lebih rinci, beda ETF dan reksa dana dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Perdagangan reksa dana via manajer investasi atau APERD, sedangkan ETF lewat dealer partisipan di pasar primer atau broker di pasar sekunder
  2. Minimum pembelian reksa dana yakni 1 unit sedangkan ETF untuk di pasar primer creation unit (1000 lot = 100.000 unit), sedangkan pasar sekunder 1 lot (100 unit)
  3. Biaya transaksi reksa dana terdapat biaya pembelian dan penjualan kembali (1 persen hingga 3 persen) sedangkan ETF sesuai dengan biaya komisi broker
  4. Untuk risiko transaksi reksa dana biasa terdapat risiko manajer investasi dari pengelolaan portofolio sedangkan ETF risikonya bisa dikelola sendiri dan dapat dikontrol (lebih rendah) karena transaksi jual/beli ETF dapat dilakukan setiap saat selama jam bursa berlangsung
  5. Nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) reksa dana dilakukan satu kali setelah penutupan jam perdagangan BEI sedangkan ETF perhitungan indikasi NAB/UP (iNAV) dilakukan setiap saat selama jam perdagangan BEI
  6. Harga reksa dana sesuai dengan harga akhir hari sementara ETF real time
  7. Underlying reksa dana saham sedangkan ETF indeks acuan
  8. Settlement reksa dana T+7 (tujuh hari setelah transaksi dilakukan) sementara ETF T+2 (dua hari setelah transaksi dilakukan)
  9. Tidak ada dealer partisipan di reksa dana biasa, sedangkan ETF ada.

Keuntungan dan Kerugian ETF

Sama seperti produk investasi lain, tentu saja terdapat keuntungan dan kekurangan dari berinvestasi di produk ETF.

Kompas.com pun sebelumnya pernah memberitakan keuntungan dan kekurangan ETF.

Baca juga: Apa Itu PPN: Definisi, Tarif, Pemungut, dan Objek Pajaknya

 

Penjelasan mengenai keuntungan ETF adalah sebagai berikut:

Lebih efisien

Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito menjelaskan dengan membeli ETF, maka Anda membeli sekelompok saham dengan kualitas yang bagus dan likuid dengan modal yang kecil.

Misalnya, Anda beli ETF XPTD, berarti Anda seperti membeli seluruh saham yang ada di indeks IDX30 tersebut dengan bobot 30 saham tersebut sama dengan bobot indeks IDX30. Contoh ialah bobot saham BCA sebesar 30 persen dari IDX30.

Fleksibel

ETF bisa diperjualbelikan kapanpun selama berada di jam perdagangan, layaknya seperti saham.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+