Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitratel Segera IPO, Apakah Layak Dikoleksi? Ini Rekomendasi Analis

Kompas.com - 18/10/2021, 09:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), salah satu anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), segera melantai alias melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) .

Apakah saham IPO Mitratel layak dikoleksi?

Mitratel merupakan anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di bisnis sewa menara telekomunikasi. Mitratel termasuk perusahaan dengan jumlah menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Di Indonesia, sudah ada sejumlah perusahaan menara telekomunikasi yang IPO saham di Bursa Efek Indonesia. Mereka antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Baca juga: Mitratel IPO Akhir Tahun Ini, Kapan Anak Usaha BUMN Lainnya Menyusul?

Analis Ciptadana Sekuritas, Gani, menilai IPO saham Mitratel layak dikoleksi. Menurut dia, IPO saham akan mendapat cukup banyak perhatian investor.

"Industrinya masih memiliki prospek pertumbuhan yang baik," ujarnya seperti dilansir Kontan.co.id, Minggu (17/10/2021).

Hanya saja, untuk saat ini dia bilang tenancy ratio Mitratel masih menjadi yang paling rendah, yakni 1,57 kali dibandingkan dengan pesaingnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Rasio ini memang lebih rendah dibanding TOWR dan TBIG yang memiliki tenancy ratio masing-masing 1,89 kali per kuartal kedua 2021.

Kemudian, dari sisi nilai perusahaan, ia menyebutkan akan tergantung dari valuasinya.

"Valuasi mitratel mungkin di sekitar 10 kali -12 kali EV/EBITDA agar cukup menarik," sebutnya.

Sekadar informasi, Mitratel sendiri disebutkan bakal melepas 25 persen saham melalui IPO. Selain itu sudah ada dua investor institusi yang berkomitmen untuk masuk, yakni Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan Government of Singapore Investment Corporation (GIC).

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, komitmen dari investor institusi memberikan sentimen positif terhadap IPO Mitratel. "Karena GIC merupakan investor jangka panjang," sebutnya.

Untuk prospeknya, ia bilang Mitratel juga merupakan perusahaan menara dengan jumlah tower terbanyak. Sebagai gambaran, Mitratel saat ini memiliki 28.000 lebih menara telekomunikasi.

Sementara itu, hingga 30 Juni 2021 TOWR sendiri memiliki 21.575 menara, belum termasuk hasil akuisisi saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Sementara TBIG hingga 30 Juni 2021 memiliki 37.232 penyewaan dan 19.709 sites telekomunikasi.

Kiswoyo meyakini, TLKM sendiri akan menjaga kepemilikan menara Mitratel untuk menjadi yang terbesar. Sehingga, ia memperkirakan Telkom akan kembali mengalihkan menaranya.

Baca juga: Pendiri East Ventures: Startup yang Mau IPO Lebih Baik Listing di Indonesia

Asal tahu saja, Mitratel sudah beberapa kali mendapatkan pengalihan menara dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), juga anak usaha Telkom, sebanyak 4.000 menara telekomunikasi dengan nilai transaksi tersebut mencapai Rp 6,18 triliun, termasuk biaya penjualan dan penyewaan balik (sale and lease back).

Pengalihan menara ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan antara kedua perusahaan. Setelah sebelumnya pada Oktober tahun lalu Telkomsel juga telah mengalihkan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi miliknya ke Mitratel.

Baca juga: 4.000 Unit Menara Telekomunikasi Milik Telkomsel Diambil Alih Mitratel

Dengan melantai di BEI, Kiswoyo juga menilai akan memberikan dampak positif bagi TLKM. "Dengan begitu, ketika akan ekspansi bisa mencari pendanaan sendiri sehingga dapat meringankan beban pembiayaan TLKM," imbuhnya.

Itulah rencana dan prospek IPO saham Mitratel. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri. (Sugeng Adji Soenarso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mitratel, anak usaha Telkom ini akan IPO saham, apakah layak dibeli?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com