Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi China Tumbuh Melambat di Kuartal III-2021

Kompas.com - 18/10/2021, 13:49 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN


BEIJING, KOMPAS.com - Ekonomi China hanya tumbuh 4,9 persen pada kuartal III-2021 ini.
Dilansir dari CNN, Senin (18/10/2021) kinerja pertumbuhan ekonomi China tersebut merupakan yang terlemah sejak Beijing masa ekspansi tahun ini.

Beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekonomi tersebut yakni krisis energi yang dialami China, disrupsi pada rantai pasok, dan krisis utang yang terjadi di sektor properti.

Sementara itu, pada kuartal II-2021 lalu, pertumbuhan ekonomi China tercatat mencapai 7,9 persen (year on year/yoy).

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal kali ini juga tercatat melemah. Tahun lalu, kinerja pertumbuhan ekonomi China juga tercatat sebesar 4,9 persen (yoy).

Baca juga: Bank-bank Raksasa Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China, Mengapa?

Data dari Biro Nasional Statistik China tersebut menunjukkan, ekonomi China saat ini terdampak beragam tantangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

China saat ini tengah dihadapkan pada krisis energi yang menyebabkan pemutusan hubungan listrik. Hal itu juga berdampak pada kinerja pabrik yang terpaksa harus menghentikan produksi.

Krisis energi dipicu oleh permintaan proyek konstruksi yang meningkat di awal tahun yang membutuhkan bahan bakar fosil ketika di sisi lain, pemerintah China sedang mengejar target ambisius untuk mengurangi emisi karbon.

Beberapa pabrik telah mengurangi shift kerja karena ada penjatahan listrik. Harga batu bara pun kini mencapai rekor tertinggi.

Krisis utang yang dipicu oleh konglomerat prooperti China, Evergrande, pun meningkatkan kekhawatiran mengenai kemungkinan dampaknya yang bakal meluas ke beragam sektor ekonomi lain.

Saat ini, sektor properti dan industri terkait lain memiliki kontrobusi sebesar 30 persen terhadap perekonomian China.

Tentu saja, gagal bayar utang evergrande bisa memicu kekhawatiran investor dan pembeli di sektor properti secara keseluruhan.

Baca juga: Mantan Menkeu: Selama Herd Immunity Belum Tercapai, Pemulihan Ekonomi Berpotensi W-Shape

Potensi gelombang default oleh pengembang dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan dan menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan.

Namun, pihak berwenang telah berusaha meredakan kekhawatiran tentang masalah-masalah yang mempengaruhi ekonomi.

Bank sentral China, People's Bank of China memberi pernyataan mengenai gagal bayar utang Evergrande. Bank sentral menilai, Evergrande telah salah mengelola bisnisnya tetapi risiko terhadap sistem keuangan dapat dikendalikan.

Pemerintah pada hari Senin menggunakan bahasa yang sama untuk meredam kekhawatiran tentang krisis energi. Fu Linghui, juru bicara Biro Statistik Nasional, mengatakan pasokan energi yang ketat hanyalah sebuah fase, dan dampaknya terhadap ekonomi dapat dikendalikan.

China masih di jalur untuk memenuhi target pertumbuhan tahunan yang ditetapkan oleh Beijing lebih dari 6 persen sepanjang tahun 2021. Untuk tiga kuartal pertama tahun 2021, PDB tumbuh 9,8 persen dari tahun lalu.

Baca juga: Beragam Contoh Kegiatan Produksi dalam Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com