Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, IHSG Berpeluang Berada di Level 6.900-an

Kompas.com - 18/10/2021, 19:38 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga saat ini masih berada di fase uptrend atau pada posisi kecenderungan untuk naik. Hal ini tentunya tidak lepas dari sentimen window dressing atau strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dan manajer investasi untuk menarik investor.

Gembong Suwito, CFP Perencana Keuangan Finansialku mengungkapkan hingga akhir tahun IHSG berpeluang menguat hingga level 6.900-an. Kecenderungan untuk naik ini juga dipengaruhi oleh pola historical yang terjadi tiap akhir tahun.

“Windrows dressing akan terjadi di Desember 2021 berdasarkan pola statistik IHSG selama hampir 11 tahun ini, target IHSG masih di 6.800-6.950 sampai akhir tahun,” kata Gembong kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Baca juga: IHSG Intip Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Simak Saham-saham yang Bisa Dicermati

Gembong mengatakan, IHSG masih berada di fase uptrend dan mendekati harga ALL Time High ( ATH) yaitu 6.689 di februari 2018 kemarin. Dia mengatakan, pada bulan Oktober dengan masuknya dana asing ke pasar domestik, dan ditopang saham – saham blue chip bisa mendorong pergerakan positif IHSG.

“Harusnya masih akan fase uptrend dengan target 6.720 dan 6.820, selama investor asingnya masih masuk dan masih ditopang oleh saham-saham blue chip seperti BBCA, BBRI, dan BMRI,” jelas dia.

Namun demikian, akan terjadi koreksi wajar akhir Oktober atau November 2021 saat AS mengumumkan tapering.

Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,38 persen di level 6.658,76 atau naik 25,43 poin disbanding sebelumnya 6.633,33. Dalam sepekan IHSG menguat 3,08 persen dan dalam sebulan IHSG telah melesat 9,5 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com