Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang | BI soal Uang dengan Cap "ADS"

Kompas.com - 19/10/2021, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa-Bali hingga 8 November 2021

Pemerintah memperpanjang PPKM di seluruh provinsi luar Pulau Jawa-Bali selama 3 minggu ke depan mulai dari 19 Oktober 2021 hingga tanggal 8 November 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, PPKM ini diperpanjang meski tidak ada lagi wilayah dengan asesmen level 4. Evaluasi tiap wilayah bakal diberlakukan setiap minggu.

"Perpanjangan PPKM tadi disampaikan dan disetujui untuk di luar Jawa diberlakukan dari 19 Oktober-8 November, selama 3 minggu. Dalam hal evaluasi, tetap dilakukan setiap minggu," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM, Senin (18/10/2021).

Airlangga menuturkan, seluruh provinsi di luar Pulau Jawa-Bali kini hanya menerapkan PPKM level 3, level 2, dan level 1. Penentuan level asesmen ditambah 1 variabel oleh Kementerian Kesehatan, yakni akselerasi vaksinasi dosis pertama harus 40 persen dari jumlah penduduk

Simak selengkapnya di sini

2. Viral soal Uang dengan Cap "ADS", BI: Kami Tidak Mengecap Uang yang Beredar

Bank Indonesia (BI) menanggapi sebuah unggahan video mengenai uang pecahan Rp 50.000 dengan cap "ADS" yang ramai diperbincangkan di jagat media sosial.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @mommaadam itu menunjukkan uang pecahan Rp 50.000 dengan cap ADS yang ditolak penggunaannya untuk transaksi.

"Guys mohon info dong ada yang tahu nggak arti dari cap ADS di duit itu? Jadi aku tadi ngambil uang di ATM Rp 1.500.000 ternyata semuanya ada cap itu. Dan gara-gara ada cap itu aku ke farmasi ditolak duitnya," ujar akun tersebut, dikutip Senin (18/10/2021).

Nah apa kata Bank Indonesia mengenai hal itu? Baca di sini

3. Faisal Basri: Hentikan Proyek Kereta Cepat, Food Estate, dan Ibu Kota Baru

Ekonom Senior Faisal Basri menyarankan pemerintah untuk menghentikan sejumlah proyek, mulai dari food estate hingga kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI) ini menyayangkan proyek kereta cepat menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2021.

Menurutnya, dana itu seharusnya digunakan pemerintah membantu masyarakat miskin lebih banyak.

"Jadi ayo kita perluas, hentikan food estate, hentikan pembangunan ibu kota baru, hentikan kereta cepat, kita tidak mati. Kereta cepat mau pakai Silpa. Gila enggak?," kata Faisal dalam webinar Bincang APBN 2022, Selasa (18/10/2021).

Selengkapnya simak di sini

4. Mencermati Era Rintisan Robot Trading di Indonesia

Aksi pemberantasan pinjaman online (pinjol) ilegal oleh kepolisian yang gencar dalam beberapa hari belakangan sepertinya menenggelamkan kegaduhan yang diakibatkan oleh investor-investor foreign exchange (forex) yang tertipu oleh Sunton Capital Indonesia.

Rumornya, Sunton Capital merupakan broker forex yang berkantor pusat di London.

Tidak ada informasi pasti, berapa jumlah investor yang sudah membenamkan pundi-pundi mereka ke Sunton. Ada yang hanya beberapa puluh dollar AS, namun tidak sedikit yang mencapai ribuan, bahkan ratusan ribu dollar AS.

Dengan deposit awal hanya 50 dollar AS, proses registrasinya yang sangat mudah dan dalam hitungan menit saja, para investor sudah langsung menerima sinyal agar dapat bertransaksi forex melalui Sunton.

Baca selengkapnya di sini

5. 10 Negara dengan Harga Bensin Termahal di Dunia

Semua negara di dunia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, terutama bahan bakar minyak (BBM) yang dipergunakan untuk industri hingga transportasi.

Harga BBM ditentukan beberapa faktor, seperti acuan harga minyak dunia dan pungutan pajak.

Beberapa negara mematok harga BBM sangat mahal karena tidak menerapkan subsidi dan sebaliknya malah menerapkan pajak tinggi.

Negara mana saja yang harga bensinnya  termahal di dunia? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com