Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Prospek Harga Saham BBCA Hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 21/10/2021, 12:15 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Central Asia (BBCA) belum lama ini melakukan pemecahan saham 1:5 untuk mendorong minat investor retail memiliki saham blue chip tersebut.

Meskipun dalam sepekan mengalami penurunan 1,6 persen, namun dalam sebulan BBCA telah menguat 12,8 persen.

Lalu, bagaimana prospek harga saham BBCA hingga akhir tahun ?

Baca juga: Ingat, Setelah 30 November 2021 Kartu Debit Magnetik BCA Tak Bisa Digunakan

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus menjelaskan, harga saham BBCA masih memiliki prospek yang terbuka lebar, dan saat ini posisinya telah melewati target yakni Rp 36.000 per saham atau setelah stock split menjadi Rp 7.200 per saham.

“Prospek saham BBCA masih sangat terbuka lebar, BBCA sebetulnya sudah menyentuh target kami untuk di 2021, target yakni Rp 36.000 per saham. Jadi kalau kita lakukan stock split-pun nanti sudah terlewati jika dibagi 5. Kami melihat bukan target valuasi kedepannya, tapi lebih kepada target pertumbuhan,” kata Nico kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Nico mengungkapkan, target pertumbuhan BBCA menjadi salah satu sentiment positif yang mendorong kenaikan harga saham BBCA. Dengan harga saham BBCA yang murah dan terjangkau, tentunya mendorong investor retail melakukan akumulasi, dengan market cap BBCA tentunya membuat investor retail lebih konfiden.

“Dengan semakin terjangkaunya saham BBCA, hal itu akan membuat investor ritel yang tadinya berpikir dua kali untuk masuk ke BBCA, mereka berani untuk masuk. Apalagi dengan market cap sebesar itu tentu menjadi saham wajib dimiliki,” jelas dia.

Nico menjelaskan, dengan jumlah investor yang 60 persennya merupakan investor retail, tentunya aksi korporasi tersebut membuat investor retail lebih konfiden untuk memiliki saham BBCA jangka panjang.

“BBCA, kami sudah tidak punya valuasi lagi, karena sudah terpenuhi. Untuk mengunkur valuasi di tahun 2022 selanjutnya, harus menunggu penutupan buku akhir tahun 2021,” ujar dia.

Baca juga: Cara Mengajukan Kredit Sepeda Motor di BCA

Sebelumnya, CFP Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito menyebut dengan kinerja keuangan yang solid akan mendorong pergerakan positif BBCA di masa depan.

“Prosepek saham BBCA menurut pendapat saya sangat bagus karena ditunjang kinerja keuangan yang solid. Pasca stock split menjadikan saham BBCA menjadi naik likuiditasnya dan investor ritel dapat menjangkau BBCA,” jelas Gembong.

Gembong memprediksi harga saham BBCA tahun ini masih di kisaran Rp 6.500 – 9.500 per saham. Namun, dengan rencana tapering AS mungkin aka nada koreksi, dan berpotensi turun di level Rp 6.500 per saham.

“Secara jangka panjang masih cukup bagus apalagi dengan strategi penembangan bisnis misalnya. Secara teknikal, tahun ini masih dikisaran harga Rp 6.500 hingga Rp 9.500 per saham. Jika November terjadi tapering, maka potensi turun ke level Rp 6.500 per saham, dan setelah itu akan berada di atas Rp 8.500 per saham,” jelas dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com