JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 23,2 triliun hingga kuartal III-2021. Laba bersih tersebut tumbuh 15,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Pertumbuhan tersebut selaras dengan meningkatnya penyaluran kredit baru perusahaan sebesar 13,8 persen yoy. Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment), sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen yoy menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021.
Kenaikan kredit bank dengan kode emiten BBCA itu ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,1 persen yoy dan 6,5 yoy, mencapai Rp 269,9 triliun dan Rp 95,1 triliun.
Baca juga: Kemenhub Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Di periode yang sama, kredit komersial dan UKM mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,5 persen yoy, menjadi Rp 185,4 triliun. Sementara itu, KKB turun 7,6 persen yoy menjadi Rp 35,6 triliun, meski koreksinya membaik dari periode sebelumnya.
Adapun saldo outstanding kartu kredit dan lainnya naik 1,2 persen yoy menjadi Rp 13,9 triliun. Secara total, portofolio kredit konsumer juga mencatatkan kenaikan 2,1 persen yoy menjadi Rp 144,7 triliun.
"Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk mengakselerasi program vaksinasi, sehingga aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan seiring peningkatan mobilitas," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, Jahja mengatakan, perpanjangan relaksasi pajak pada sektor properti dan otomotif juga turut menjaga daya beli masyarakat. Untuk memaksimalkan momentum tersebut, BCA melaksanakan dua KPR BCA ONLINEXPO dan BCA Virtual Mall untuk mendongkrak kredit segmen konsumer.
Baca juga: Lelang 7 Seri SUN Pekan Depan, Pemerintah Targetkan Serap Rp 8 Triliun
"Kami melaksanakan kedua event tersebut di sepanjang triwulan III tahun ini, sebagai bentuk optimisme dalam mendorong penyaluran kredit dan mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan yang ada," katanya.
Dari sisi pendanaan, CASA BCA naik 21 persen yoy, mencapai Rp 721,8 triliun, kemudian deposito juga meningkat 9,7 persen yoy menjadi Rp 201,9 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5 persen yoy mencapai Rp 1.169,3 triliun.
"Pendanaan CASA yang solid ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah," kata Jahja.
Seiring dengan pertumbuhan likuiditas dan outstanding kredit perusahaan, BCA membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 42,2 triliun, tumbuh 3,3 persen yoy. Kemudian, pendapatan selain bunga sebesar Rp 15,4 triliun tumbuh 2,4 persen yoy.
Secara total, pendapatan operasional tercatat Rp57,6 triliun atau naik 3,1 persen yoy. Sementara itu, laba bersih tumbuh 15,8 persen yoy menjadi Rp 23,2 triliun, ditopang oleh penurunan biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah.
Baca juga: Niat Hati Buat Aduan pada CS Bank lewat Media Sosial Malah Kena Jebakan Penipuan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.