JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan saat ini pasar aset kripto memang sedang menunjukkan tren naik atau bullish seiring dengan harga Bitcoin yang menembus Rp 932 juta alias kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Kabar ini tentu menggembirakan untuk para investor. Apabila menilik ke bulan Oktober 2020 saat harga satu Bitcoin hanya sebesar Rp190 juta, tentu harga Bitcoin sudah naik sebesar 391 persen ke harga Bitcoin saat ini yaitu Rp932 juta," ujar Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/10/2021).
Menurut dia, kenaikan harga Bitcoin ini juga diikuti oleh mayoritas aset kripto lainnya yang menunjukkan tanda bahwa market aset kripto sedang bullish pada saat ini.
Baca juga: Harga Bitcoin Terus Menguat, Kapitalisasi Kripto Tembus Rekor Baru
Bitcoin terus menunjukkan pergerakan naik turun harga yang fantastis dari awal 2021 sampai sekarang.
Menurut Oscar, pergerakan harga tentu dipengaruhi oleh beberapa sentimen pasar salah satunya yaitu pemberitaan di media massa soal Bitcoin ETF.
Bitcoin ETF yang sudah sah dan resmi diperdagangkan di Amerika Serikat pada Selasa (19/10) lalu digadang-gadang menjadi faktor utama harga Bitcoin bisa melejit sampai lebih dari Rp 900 juta.
"Bitcoin ETF ini menjadi harapan para investor agar bisa menggenjot volume perdagangan kripto. Hal ini tentu berdampak terhadap melonjaknya permintaan Bitcoin.
Dengan demand yang terpengaruh oleh pemberitaan, tentu wajar saja harga Bitcoin bisa naik kembali diikuti oleh aset kripto lainnya yang juga bullish," kata Oscar.
Bitcoin ETF untuk pertama kali diluncurkan di bursa Amerika Serikat, New York Stock Exchanges (NYSE). Pro Shares adalah perusahaan pertama yang memperdagangkan Bitcoin ETF berjangka di bawah ticker BITO.
Peluncuran tersebut terjadi karena SEC (U.S. Securities and Exchange Commission) akhirnya memberikan lampu hijau untuk perdagangan Bitcoin ETF Berjangka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.