Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Haji Isam, Sumber Kekayaan, dan Kontroversinya

Kompas.com - 23/10/2021, 00:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Nama Haji Isam jadi sorotan publik beberapa hari terakhir. Pria bernama lengkap Samsudin Andi Arsyad adalah salah satu pengusaha terkaya di Pulau Kalimantan.

Nama Haji Isam mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) rela datang guna meresmikan pabrik biodiesel barunya senilai Rp 2 triliun yang berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.  

Siapa Haji Isam sebenarnya (profil Haji Isam)?

Menyebut Haji Isam, nyaris semua orang Kalsel mengenalnya. Sosoknya lekat dengan Jhonlin Group, konglomerasi bisnis yang usaha utamanya adalah perkebunan kelapa sawit dan tambang batubara.

Haji Isam sendiri sebenarnya bukan asli Kalimantan, pria yang kini berusia 44 tahun ini merupakan perantau sukses dari Bone, Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Daftar 5 Perusahaan Besar Tambang Batu Bara di Kalsel

Rumah besarnya tampak megah bak istana di tepi jalan raya di Batu Licin. Total luas kediamannya disebut-sebut mencapai 20 hektare. Ia juga cukup dikenal dengan hobi off road dan berburu. 

Johlin memiliki lini usaha batubara di bawah bendera PT Jhonlin Baratama, lalu ada perusahaan perkapalan Jhonlin Marine and Shipping, Jhonlin Air Transport, perusahaan sewa atau rental jet pribadi.

Kemudian perusahaan biodiesel Jhonlin Agro Raya sampai pabrik gula dan dan pekebunan tebu PT Prima Alam Gemilang, anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri. 

Haji Isam juga merupakan keponakan dari Sahbirin Noor yang tak lain merupakan Gubernur Kalsel saat ini. Setelah pensiun sebagai camat, Sahbirin sendiri tercatat pernah menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan Jhonlin Group. 

Baca juga: Daftar 5 Perusahaan Penguasa Perkebunan Kelapa Sawit di Kalsel

Pernah jadi tukang ojek

Dikutip dari Tribunnews, sebelum sukses menjadi seorang pengusaha, Haji Isam pernah menjadi pekerja kasar di bidang perkayuan, tukang tebang, buruh muat, dan sopir angkutan, bahkan pernah menjadi tukang ojek.

Ia memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses. Haji Isam mengawali terjun ke bisnis batubara nyaris hanya modal dengkul.

Korindo beralasan perkebunan sawitnya berada dekat dengan perbatasan Papua dan Papua Nugini sehingga keberadaan aparat polisi diperlukan untuk menjaga keamanan.GREENPEACE via BBC INDONESIA Korindo beralasan perkebunan sawitnya berada dekat dengan perbatasan Papua dan Papua Nugini sehingga keberadaan aparat polisi diperlukan untuk menjaga keamanan.

Berawal saat ikut di sebuah perusahaan milik seorang pengusaha Batubara keturunan Tionghoa - Surabaya. Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara.

Usai keluar dari perusahaan tersebut, Haji Isam mencoba usaha sendiri dan mendirikan perusahaan bernama Jhonlin yang belakangan bisnisnya menggurita. 

Baca juga: Selain Batu Bara, Ini Deretan Tambang Besar Lainnya di Kalsel

Kontroversi Haji Isam

Sementara itu dikutip dari Kontan, baru-baru ini, nama Haji Isam membetot perhatian lantaran ada dugaan perusahaan Haji Isam menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Senin 4 Oktober, sidang itu mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak terungkap sepak terjang dugaan penyuapan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com