Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Dibayangi Krisis Energi hingga Evergrande, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 25/10/2021, 07:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Senin (25/10/2021). IHSG Jumat (22/10/2021) ditutup naik 10,7 poin (0,16 persen) pada 6.643,73.

Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, potensi pelemahan IHSG di awal didorong oleh sentimen krisis energi yang terjadi di China yang berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Di sisi lain, kasus gagal bayar Evergrande yang juga masih membayangi pasar menjelang masa tenggang yang berakhir pekan ini. Hans bilang, kekhawatiran Evergrande dan menjalarnya gagal bayar perusahaan properti di China menjadi salah satu perhatian utama pelaku pasar.

Baca juga: IHSG Sepekan Naik Tipis 0,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Capai Rp 8.150 Triliun

“Dari domestik, kinerja emiten di kuartal ke III tahun 2021 masih akan menjadi penggerak utama pasar saham. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistance di level 6.687 sampai 6.700,” ujar Hans kepada Kompas.com, Minggu (23/10/2021).

Hal senada juga disampaikan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper. Dennies bilang, secara teknikal candlestick, indeks membentuk lower high lower low, sebagai sinyal pelemahan IHSG.

“IHSG diprediksi melemah. Pelemahan harga komoditas diperkirakan masih akan menekan laju IHSG. Di sisi lain, Investor cukup optimis akan dorongan musim laporan keuangan kuartal III - 2021, di mana beberapa emiten yang sudah merilis mencatatkan kinerja yang cukup baik,” jelas Dennies.

Dennies memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak resistance pada level 6.697 hingga 6.670, dan support pada level 6.600 hingga 6.557.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. Ekuator Swarna Investama
ASSA area akumulasi di level 3.300 – 3.450, cut loss bila turun 3.200, TP 3.600 – 3.980
CARE area akumulasi di level 436 – 454, cut loss bila turun 427, TP 472 – 494
BRPT area sos di level 1.010 – 970, buy back jika break 1.030, TP 930 – 910

2. Artha Sekuritas
TLKM entry level 3.820 – 3.880, TP 4.000 – 4.060, stop loss 3.970
CTRA entry level 1.100 – 1.125, TP 1.200 – 1.230, stop loss 1.085
SMGR entry level 8.850 – 9.000, TP 9.200 – 9.350, stop loss 8.750

3. Pilarmas Investindo
TOWR last price 1.185, support 1.165, resistance 1.250
UNVR last price 4.850, support 4.800, resistance 4.920, TP 4.500, Exit 5.000
BBCA last price 7.525, support 7.400, resistance 7.700, TP 8.000 - 9.000, Exit 6.000 - 7.350

Baca juga: Mengenal Apa Itu Stock Split Saham dan Dampaknya Bagi Investor

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com