BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sunlight

Punya Peran Menjaga Stabilitas Perekonomian Negara, Perempuan Pelaku UMKM Perlu Dukungan

Kompas.com - 25/10/2021, 18:10 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kiprah perempuan dalam pembangunan bangsa tak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, peran perempuan dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Berdasarkan laporan Perkembangan UMKM dan Besar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) yang diwartakan Kompas.com, Rabu (12/8/2020), jumlah pelaku usaha di Indonesia sepanjang 2014 hingga 2018 mencapai 64 juta. Sebanyak 99,99 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM. Dari jumlah tersebut, 50 persennya merupakan pelaku usaha perempuan.

Kemudian, menurut laporan Bank Indonesia (BI) pada 2018 yang diberitakan Kompas.com, Kamis (22/4/2021), UMKM yang dijalankan perempuan berkontribusi sebesar 9,1 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. Hal tersebut menandakan bahwa peran perempuan dalam perekonomian tergolong signifikan.

Keterlibatan perempuan di sektor bisnis pun kian meningkat. Berdasarkan survei Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) pada 2020 yang dimuat Kompas.id, Jumat (22/1/2021), jumlah perempuan pelaku UMKM mencapai 50,7 persen. Sementara, kontribusi pelaku usaha laki-laki hanya 49,3 persen.

Dalam survei itu, perempuan merajai sektor usaha mikro, sedangkan laki-laki mendominasi usaha kecil hingga besar. Adapun jumlah responden dalam survei tersebut sebanyak 1.100 pelaku UMKM yang tersebar di Jawa dan luar Jawa.

Perempuan pelaku UMKM di masa pandemi

Dunia usaha, termasuk UMKM, merupakan sektor yang sangat terdampak pada masa pandemi Covid-19. Pembatasan kegiatan masyarakat menurunkan daya konsumsi secara signifikan sehingga perilaku konsumen turut berubah. Mereka cenderung bertransaksi secara digital.

Menurut laporan Kemenkop UKM pada Oktober 2020, UMKM mengalami penurunan omzet hingga 70 persen akibat kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah.

Agar dapat mendenyutkan kembali nadi UMKM, pelaku usaha patut beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital seperti yang jamak dilakukan oleh konsumen saat ini.

Berdasarkan laporan yang disusun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama United Nation (UN) Women, digitalisasi efektif membantu UMKM milik perempuan dapat bertahan, bahkan berkembang.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (28/8/2021), pelaku yang melakukan digitalisasi sejak dini justru mengalami kenaikan omzet 200-300 persen. Meski kerap terjadi penurunan pendapatan, jumlahnya hanya berkisar 20-50 persen. Hal ini menandakan bahwa usaha masih dapat berjalan, sekalipun situasi sedang sulit.

Pemberdayaan perempuan pelaku UMKM

Melihat kontribusi perempuan pelaku UMKM terhadap perekonomian negara, dukungan kepada mereka seyogianya perlu diperkuat. Terlebih, bagi perempuan pelaku usaha kuliner.

Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik 2018, usaha yang paling banyak digeluti perempuan pelaku UMKM adalah kuliner dengan porsi 41,69 persen. Kemudian, fesyen mencapai 18,15 persen dan kriya 15,70 persen.

Pemerintah sendiri telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan dan memberikan akses permodalan bagi perempuan pelaku UMKM. Bahkan, kalangan swasta pun turut berpartisipasi mendukung mereka. Salah satunya lewat Festival Foodpreneur Bersinar, program kolaborasi antara Sunlight dan Tokopedia.

Festival Foodpreneur Bersinar, program dukungan bagi perempuan pelaku UMKM kuliner.Dok. Sunlight Festival Foodpreneur Bersinar, program dukungan bagi perempuan pelaku UMKM kuliner.

Sebagai informasi, Festival Foodpreneur Bersinar merupakan program yang bertujuan mengoptimalkan potensi perempuan pelaku UMKM kuliner agar andal dan mampu berdaya. Kegiatan ini menjangkau hampir 25.000 perempuan pelaku usaha perempuan dari seluruh Indonesia.

Pada program tersebut, pelaku usaha tidak hanya diberikan wadah untuk berjualan dan mempromosikan produknya. Namun mereka juga dibekali serangkaian edukasi pengembangan usaha.

Head of Dishwash Category Unilever Indonesia Anggya Kumala mengatakan, Sunlight percaya bahwa perempuan Indonesia punya potensi luar biasa, terutama di bidang kuliner. Oleh karena itu, pihaknya kerap menggelar program dukungan agar mereka bisa lebih berdaya.

“Festival Foodpreneur Bersinar merupakan wujud nyata dari komitmen Sunlight serta kelanjutan dari serangkaian upaya pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan Sunlight secara konsisten sejak lama. Program ini diharapkan dapat membantu perempuan Indonesia mengembangkan potensi diri menjadi pengusaha kuliner,” ungkapnya.

Guna mewujudkan tujuan mulia itu, Anggya melanjutkan, Sunlight menargetkan dapat menjangkau 5 juta perempuan pelaku UMKM hingga 2022 melalui serangkaian kegiatan edukatif untuk mengembangkan usaha kuliner.

Head of Category Development Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) Tokopedia Pranidhana Mahardhika menyambut baik kolaborasi antara Tokopedia dan Sunlight melalui Festival Foodpreneur Bersinar.

Kerja sama tersebut, kata Pranidhana, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mengakselerasi adopsi platform digital di kalangan pegiat usaha, termasuk perempuan pegiat UMKM lokal dari industri kuliner.

“Tokopedia selalu percaya bahwa penjual yang memiliki kanal digital dinilai lebih tangguh menghadapi situasi sulit. Pasalnya, mereka terbukti berhasil mempertahankan kelangsungan bisnis dan memastikan lapangan pekerjaan tetap terjaga,” tambahnya.

Pranidhana berharap, ke depan, bantuan kepada UMKM lokal bisa semakin banyak. Pasalnya, sektor ini punya kontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi.

Kuliner merupakan salah satu sektor yang terus digemari masyarakat hingga saat ini. Tokopedia sendiri mencatat jumlah transaksi lewat Tokopedia Nyam meningkat lebih dari lima kali lipat selama kuartal II 2021 jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” terangnya.

Lebih jauh tentang Festival Foodpreneur Bersinar

Sebagai informasi, rangkaian Festival Foodpreneur Bersinar berlangsung sejak Juli 2021 dengan mengundang semua pelaku UMKM kuliner pengguna Tokopedia.

Kemudian, pada Agustus 2021, acara diisi dengan kelas edukasi dan pengembangan bisnis. Selain itu, hampir 4.000 UMKM kuliner dalam Tokopedia Nyam dipromosikan secara khusus selama Festival Foodpreneur Bersinar berlangsung. Dengan begitu, usaha mereka semakin dikenal masyarakat luas.

Puncak acara Festival Foodpreneur Bersinar berlangsung di fitur Tokopedia Nyam pada September 2021 selama satu bulan penuh. Sebanyak 25.000 peserta saat itu dibekali serangkaian akses pengetahuan terkait pengembangan bisnis kuliner, mulai dari food photography hingga tips dan trik berjualan makanan.

Turut bekerja sama dengan Amartha, Sunlight juga meningkatkan kompetensi kewirausahaan perempuan pelaku UMKM di bidang kuliner. Hal ini dilakukan dengan memberikan pendampingan program digitalisasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KPPPA Indra Gunawan mengapresiasi program dukungan yang dilakukan Sunlight dan Tokopedia. Ia berharap, Festival Foodpreneur Bersinar dapat membantu perempuan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan teknologi digital.

“Dunia usaha diharapkan dapat bersinergi mendampingi usaha-usaha kecil yang saat ini tengah berjuang bangkit dari dampak pandemi. Dengan begitu, perekonomian nasional bisa kembali pulih,” ucapnya.

Selain menghadirkan program Festival Foodpreneur Bersinar, Sunlight dan Tokopedia juga meluncurkan Sunlight edisi khusus bertajuk “Bangga UMKM”. Desain produk yang dihadirkan terinspirasi dari berbagai kuliner Nusantara.

Sunlight edisi “Bangga UMKM” sudah tersedia di laman Tokopedia sejak September 2021. Dengan memindai kode quick response (QR) yang terdapat pada kemasan produk, konsumen bisa memperoleh potongan harga untuk berbelanja aneka produk Unilever di Tokopedia.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com