Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Soroti Rendahnya Realisasi Belanja Pemprov DIY

Kompas.com - 26/10/2021, 09:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti realisasi belanja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih rendah.

Padahal, penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di wilayah tersebut menjadi yang paling tinggi dibanding provinsi lain.

Bendahara negara ini merinci, penyaluran TKDD Yogyakarta oleh pemerintah pusat sudah 76,5 persen. Namun, realisasi belanja APBD Yogyakarta masih belum signifikan sehingga selisih antara pendapatan dan belanja menjadi tinggi yakni 20,39 persen.

"Untuk perbandingan pendapatan dan belanja di berbagai provinsi, untuk beberapa daerah yang sudah mendapatkan transfer dari pemerintah pusat namun belum belanja, yang terbesar adalah DIY," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/10/2021)

Baca juga: Dana Pemda Masih Menumpuk di Bank, Totalnya Capai Rp 194,2 Triliun

Sementara itu, selisih terkecil antara realisasi pendapatan dan belanja negara adalah Sulawesi Tenggara. Sri Mulyani mencatat, selisih di wilayah tersebut hanya 0,62 persen.

Namun hal ini bukan berarti Sulawesi Tenggara sudah merealisasikan belanja dengan baik. Rendahnya selisih terjadi lantaran wilayah tersebut belum memenuhi syarat salur TKDD sehingga pemerintah pusat menahan dana penyaluran.

Terlihat, realisasi penyaluran TKDD di Sulawesi Tenggara baru 66,1 persen, berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 69,15 persen.

"Untuk Sulawesi tenggara paling kecil bukan karena mereka belanja lebih baik, namun transfer (TKDD) lebih rendah sebab belum memenuhi beberapa syarat," beber dia.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, serapan belanja yang belum optimal turut berdampak pada tingginya nilai simpanan di bank.

Baca juga: Sri Mulyani Tahan Penyaluran Dana untuk 90 Pemda, Ini Penyebabnya

Hingga akhir September 2021, simpanan Pemda di bank kembali melonjak mencapai Rp 194,12 triliun. simpanan dana pemda itu naik Rp 15,16 triliun atau 8,47 persen dari posisi Agustus 2021.

Bahkan, simpanan dana ini lebih tinggi dibanding bulan Juni, yang kala itu tembus Rp 190 triliun.

"Dua bulan sebelumnya, Juli-Agustus sudah menurun Rp 173 triliun atau Rp 178 triliun. Sekarang naik lagi di Rp 194,2 triliun," beber Ani.

Secara total, belanja APBN hingga September 2021 terkontraksi -2,11 persen, sekitar Rp 603,57 triliun dari pagu anggaran Rp 1.217,74 triliun. Realisasi belanja Pemda yang mendekati akhir tahun ini baru mencapai 49,56 persen.

Berdasarkan fungsi, belanja kesehatan dan belanja perlindungan sosial menurun sebesar minus 3,7 persen (yoy) dan minus 27,4 persen (yoy). Belanja kesehatan baru mencapai 95,36 triliun atau Rp 7,8 persen terhadap APBD. Sementara belanja perlindungan sosial baru Rp 6,67 triliun atau 0,5 persen terhadap APBD.

Hal ini jelas berbanding terbalik dengan realisasi program PEN pemerintah pusat. Untuk klaster kesehatan dalam program tersebut misalnya, realisasi sudah mencapai 54,3 persen atau Rp 116,82 triliun dari pagu Rp 214,96 triliun.

"Ini sangat kontras dengan belanja pemerintah bidang kesehatan yang justru melonjak sangat tinggi di tingkat pusat," pungkas Ani.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Beli Tiket Kereta Api Wajib Pakai NIK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com