Ia berharap, komunitas ini bisa menjadi wadah komunikasi yang sarat dengan rasa kekeluargaan.
Georgi mengatakan, pekerja konstruksi merupakan pekerja di sektor informal yang lemah dari berbagai sisi. Seringkali terjadi pemutusan hubungan kerja sepihak karena alasan yang sangat subjektif.
“Kalau seorang pekerja pekerjaannya dinilai tidak bagus oleh manajernya atau proyeknya, maka langsung dipecat, tidak ada kepastian pekerjaan. Meski industri konstruksi membaik, tetapi pekerja sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka seringnya mendapatkan pekerjaan dari kenalan,” kata dia.
Georgi juga menjelaskan, para calon anggota cukup bergabung dengan grup Facebook Komunitas Sedulur Gravel (KSG). Syarat untuk bergabung antara lain pembatasan usia anggota maksimal 43 tahun.
Batasan ini diambil dengan berbagai pertimbangan, karena pekerjaan konstruksi berkaitan dengan kondisi fisik yang prima sebagai upaya melindungi pekerja. Selain itu, pengelola KSG juga akan melihat catatan pengalaman kerja, spesialisasi keahlian, dan hal terkait lainnya. Kemudian, para calon anggota akan dihubungi tim KSG untuk proses selanjutnya.
Setelah bergabung di komunitas, para anggota akan didata domisili dan kontaknya. Selanjutnya, ketika ada proyek konstruksi, KSG akan menyalurkan para pekerja ke proyek tersebut.
Baca juga: Penyaluran Kredit Baru Kuartal III Masih Tumbuh, Sektor Konstruksi dan Pertanian Naik Paling Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.