Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Menguat: Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Baru, Saham Facebook Jeblok

Kompas.com - 27/10/2021, 06:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10/2021) waktu setempat (Rabu pagi WIB), dengan indeks Dow Jones Industrials dan S&P 500 mencetak rekor baru.

Namun kenaikan lebih lanjut tertahan karena saham Facebook jatuh setelah melaporkan laba kuartalannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 15,73 poin atau 0,04 persen, menjadi 35.756,88. Sementara indeks S&P 500 bertambah 8,31 poin atau 0,18 persen, ke posisi 4.574,79. Adapun indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 9,01 poin atau 0,06 persen, menjadi 15.235,71 poin.

Baca juga: Apa Itu Blue Chip, Middle Cap, dan Small Cap Dalam Investasi Saham?

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi terdongkrak 0,68 persen, memimpin kenaikan. Saham defensif seperti utilitas dan real estat termasuk di antara yang berkinerja terbaik, menunjukkan beberapa kehati-hatian di pasar. Namun, kelompok industri dan layanan komunikasi merosot.

Facebook Inc yang anjlok 3,92 persen menjadi hambatan pada S&P 500 dan Nasdaq, setelah perusahaan memperingatkan bahwa perubahan privasi baru Apple Inc akan membebani bisnis digitalnya.

Saham perusahaan media sosial itu ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 8 Maret, level dukungan teknis yang dapat mengindikasikan penurunan lebih lanjut.

"Facebook memiliki masalah lain, tentu saja laporan keuangannya tidak begitu bagus," kata Ken Polcari, rekan pengeloal di Kace Capital Advisors in Boca Raton, Florida.

“Kemudian tumpukan masalah-masalah dengan whistleblower (pelapor), apa yang mereka ketahui, apa yang tidak mereka ketahui, bagaimana mereka mengatur diri mereka sendiri untuk menguntungkan diri mereka sendiri bahkan dengan risiko anak-anak dan orang-orang yang menggunakan platform tersebut. Itu akan seperti menggantung di atasnya,” tambah dia.

Namun, indeks acuan S&P mencetak rekor tertinggi baru, terangkat oleh saham-saham ternama dengan kapitalisasi pasar yang besar. Nvidia Corp melambung 6,70 persen menjadi ditutup pada rekor tertinggi 247,17 dolar AS, sementara Amazon.com Inc naik 1,68 persen dan Apple naik 0,46 persen.

Dukungan juga datang dari lonjakan 6,95 persen di United Parcel Service Inc dan kenaikan 2,03 persen di General Electric Co menyusul rilis hasil kuartalan mereka.

Penghasilan laba di perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan akan tumbuh 35,6 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga, dengan pelaku pasar mengukur bagaimana perusahaan menavigasi kemacetan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, dan tekanan inflasi.

“(Pasar) mulai lelah. Mereka menaikkannya di depan perolehan laba karena semua orang memperkirakan mereka menjadi baik dan kuat, dan mereka ... tetapi pasar terasa lelah bagi saya sekarang jauh di sini,” kata Polcari.

Baca juga: Wall Street Ditutup Naik, Ditopang Laporan Pendapatan yang Tenangkan Investor

Setelah bel penutupan, Microsoft Corp naik 1,29 persen sementara induk Google Alphabet Inc tergelincir 0,24 persen menyusul hasil kuartalan mereka.

Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga rebound pada Oktober karena kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi diimbangi dengan membaiknya prospek pasar tenaga kerja. Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal baru juga melonjak 14,0 persen pada September.

Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky, mengatakan dengan indeks pada atau mendekati level rekor, serangkaian data ekonomi yang baik dapat meningkatkan kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve dapat menarik jadwal waktu untuk kenaikan suku bunga ke depan.

Pengumuman kebijakan bank sentral berikutnya diharapkan pada 3 November setelah pertemuan dua hari.

Baca juga: Apa Itu Wall Street?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com