Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Tuding Dirut Liburan Pakai Fasilitas Kantor, Manajemen Garuda: Seluruh Biaya Ditanggung Pribadi

Kompas.com - 28/10/2021, 10:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dilaporkan oleh Serikat Pekerja Garuda Indonesia ke Menteri BUMN Erick Thohir.

Irfan dituding telah menggunakan fasilitas perusahaan untuk mengajak keluarganya saat menghadiri forum resmi sembari menikmati liburan.

Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) menyebut, sebagai perusahaan dengan kondisi yang memerlukan perhatian dirut selama 24 jam, seharusnya undangan pertemuan International Cairan Transport Association (IATA) di New York, Amerika Serika didelegasikan kepada bawahannya, seperti yang biasa dilakukan oleh dirut sebelumnya.

Baca juga: Karyawan Tuding Dirut Garuda Liburan Keluarga ke New York Gunakan Fasilitas Perusahaan

Selain itu, Sekarga juga mengaku prihatin selain menghadiri pertemuan IATA yang berlangsung 3-5 Oktober 2021, Irfan malah lanjut berlibur bersama keluarganya dan baru kembali ke Jakarta pada 16 Oktober 2021. Irfan disebut pada kesempatan berlibur itu menggunakan fasilitas kantor.

Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti menjelaskan, memang Irfan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat yang utamanya untuk menghadiri IATA Annual General Meeting and World Air Transport Summit 2021.

"Forum itu mengagendakan pertemuan pimpinan maskapai global guna membahas berbagai tantangan industri penerbangan di masa pandemi," jelasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (28/10/2021).

Menurut Mitra, agenda tersebut secara khusus memang direncanakan untuk dihadiri langsung oleh Irfan pada masa cuti tahunannya yang telah mendapatkan persetujuan perusahaan, juga telah diberitahukan ke Kementerian BUMN. Selain itu, disebut bahwa Irfan berlibur dengan biaya pribadi.

"Beliau telah mendapatkan persetujuan dengan ketentuan yang berlaku dan juga telah disampaikan kepada Kementerian BUMN. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh biaya yang timbul ditanggung secara pribadi," ungkap dia.

Mitra menambahkan, selain menghadiri forum IATA, Irfan juga meluangkan waktu untuk mengagendakan 15 pertemuan dengan sejumlah mitra strategis Garuda Indonesia. Seperti bertemu dengan pihak manufaktur, lessor, airline partner, hingga financial advisor dalam kaitan diskusi percepatan proses restrukturisasi perusahaan.

Baca juga: Profil Pelita Air, Maskapai Pengganti Andai Garuda Ditutup

"Dalam kesempatan terpisah, beliau juga menyempatkan diri bertemu dengan partner kargo dan ground handling di Amsterdam untuk mendiskusikan fokus peningkatan layanan kargo dari Amsterdam menuju Indonesia," papar Mitra.

Isi Laporan Serikat Pekerja ke Erick Thohir

Pada surat bertanggal 26 Oktober 2021 yang dilayangkan ke Erick, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sekarga Dwi Yulianta menjelaskan, bahwa Irfan pada sharing session bersama karyawan tanggal 25 Oktober 2021, mengakui kehadirannya pada pertemuan IATA dan keberangkatannya bersama keluarga.

Lewat surat itu diungkapkan bahwa Irfan menghadiri pertemuan IATA yang dilaksanakan pada 3-5 Oktober 2021. Pada kesempatan itu, Irfan berangkat bersama keluarganya yakni istri, anak, menantu dan 2 orang cucu.

Mulanya rute penerbangannya Jakarta-New York via Amsterdam di tanggal 30 September 2021 dengan nomor penerbangan GA088. Tapi diubah menjadi Jakarta-New York via Incheon/Seoul tanggal 30 September 2021 dengan nomor penerbangan GA878 menggunakan fasilitas kelas bisnis.

"Mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang dirut, maka kami berpendapat seharusnya seorang dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu Manager, Senior Manager, atau Vice President oleh dirut sebelumnya," ungkap Dwi seperti dikutip dalam surat.

Sekarga juga mengaku sangat prihatin, ternyata selain menghadiri undangan IATA tersebut, Irfan lanjut berlibur bersama keluarga dan baru kembali ke Jakarta pada 16 Oktober 2021.

Baca juga: Soal Opsi Garuda Diganti Pelita Air, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN

Selain itu, mengakui prihatin di saat Garuda Indonesia sedang kesulitan keuangan, ada informasi bahwa biaya pembatalan (cancelation fee) atas 4 tiket ekonomi promo V Class keluarga dirut yang semula Jakarta-Amsterdam tidak dikenakan biaya pembatalan, dan tiket tersebut diubah rutenya menjadi Jakarta-Incheon/Seoul.

Tak hanya itu, Sekarga mendapat informasi bahwa Irfan melakukan upgrade 4 tiket ekonomi untuk menjadi fasilitas terbang tiket kelas bisnis, baik pada saat keberangkatan maupun kepulangan.

"Kami juga mendapat informasi terkait adanya penerbitan Kartu Member Garuda Indonesia yaitu GA Miles Platinum VIP terhadap 4 orang keluarga dirut," kata Dwi.

Ia mengatakan, mengingat pentingnya good corporate governance (GCG) dan core value 'AKHLAK' yang dicanangkan Kementerian BUMN, serta hal tersebut sudah menjadi polemik dan banyaknya pertanyaan dari pihak karyawan, Sekarga pun melaporkan Irfan ke Erick.

"Sebagai pengurus Serikat Pekerja, maka kami memohon kiranya Bapak Menteri BUMN dapat membentuk tim investigasi," tulis Dwi dalam suratnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com