Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Bunga Melesat, Bank DKI Bukukan Laba Bersih Rp 564 Miliar

Kompas.com - 28/10/2021, 12:56 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI membukukan laba bersih Rp 564 miliar sampai dengan akhir September 2021.

Capaian ini tumbuh 40,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 401 miliar.

Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) Bank DKI juga tumbuh 56,5 persen secara yoy.

Baca juga: Ini Batas Waktu Penukaran Kartu ATM Lama Bank DKI

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengatakan, pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar 25,0 persen.

“Dan peningkatan pendapatan operasional non bunga sebesar 16,4 persen yoy hingga akhir triwulan III tahun 2021,” kata dia, dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

Pertumbuhan bunga bersih Bank DKI diikuti dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,8 persen secara tahunan, dari Rp 32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp 36,7 triliun per September 2021.

Segmen UMKM tercatat menjadi penopang pertumbuhan itu, dengan kenaikan sebesar 31,4 persen secara tahunan, menjadi sebesar Rp 2 triliun pada kuartal III tahun 2021.

“Selanjutnya diikuti dengan segmen komersial dan korporasi  yang tercatat naik 13,3 persen yoy menjadi Rp 17,9 triliun, serta segmen konsumer yang tumbuh 8,3 persen menjadi Rp 16,7 triliun hingga kuartal III tahun 2021,” tutur Fidri.

Baca juga: Jadi Bank Syariah Besar, BSI Diprediksi Bakal Jadi Penopang Industri Halal Nasional

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI, ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), yakni sebesar 2,93 persen pada periode September 2021 lebih rendah dibanding periode September 2020 sebesar 3,49 persen.

“Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,” ujar Fidri.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank DKI mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,2 persen secara yoy menjadi sebesar Rp 47,1 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Kenaikan DPK itu mendorong peningkatan rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK Bank DKI menjadi 42,3 persen per September 2021, dari sebelumnya 39,26 persen per September 2020.

“Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68 persen per September 2020 menjadi 3,29 persen per September 2021,” ucap Fidri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com