Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dana Rp 240 Miliar, Privy Bakal Perkuat Infrastruktur IT

Kompas.com - 28/10/2021, 20:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup penyedia layanan tanda tangan dan identitas digital asal Indonesia, Privy, mendapatkan pendanaan Seri B senilai 17,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 240 miliar.

Pendanaan itu dipimpin GGV Capital dan diikuti oleh Endeavour Catalyst, Buana Sejahtera Group, serta sebagian besar investor Privy sebelumnya yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital, dan Gunung Sewu Group.

Managing Partner di GGV Capital Jenny Lee menilai, Privy memiliki modal yang kuat dalam menyediakan layanan identitas digital, dengan tim yang memiliki pengalaman gabungan di bidang hukum, regtech, fintech, dan keamanan siber.

Baca juga: ALUDI Gandeng Amvesindo dan AMKI Perkuat Ekosistem Pendanaan UMKM dan Startup

"Fokus tim pada produk, privasi, dan keamanan akan memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan masa depan perusahaan,” ujar Jenny dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

“Kemitraan kami dengan Privy didukung oleh komitmen untuk bekerja sama dengan pendiri lokal yang menunjukkan semangat nyata dalam memecahkan tantangan besar di era ini, salah satunya adalah meningkatkan akses masyarakat luas ke berbagai layanan digital," lanjut dia.

Sementara itu, CEO Privy Marshall Pribadi mengatakan, dengan suntikan dana segar tersebut, Privy berencana memperluas cakupan infrastruktur IT dan keamanannya.

Privy memproyeksikan transaksi harian akan meningkat signifikan dari 100.000 per hari menjadi 800.000 per hari dalam dua tahun ke depan.

Baca juga: Perusahaan Skin Care, Base, Peroleh Pendanaan Pre-Series A

Saat ini, Privy telah menyediakan layanan identitas digital dan tanda tangan digital untuk ribuan perusahaan ternama di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan multinasional seperti Zurich, Manulife, ISS, WWF, Kelly Services, dan Phillip Morris.

"Terima kasih kepada GGV Capital dan Endeavour karena mempercayai kami. Mulai hari ini, kami memiliki mitra baru yang luar biasa untuk membawa Privy ke panggung global," ungkap Marshall.

Ia bilang, sebagai pionir tanda tangan digital di Indonesia dan menjadi satu-satunya yang lolos program Regulatory Sandbox Bank Indonesia (BI), Privy telah menggandeng sejumlah bank besar, seperti BRI, Mandiri, CIMB Niaga, BNI, Danamon, Nobu Bank, dan Panin Bank.

Privy membantu pengguna untuk membuka rekening tabungan bank, pembukaan rekening sekuritas, pengajuan kartu kredit, polis asuransi, pembelian kendaraan bermotor, penandatanganan invoice, pengajuan pinjaman dari fintech, hingga menandatangani kontrak sewa tanpa perlu bepergian dan menandatangani berkas dokumen secara fisik.

Baca juga: DBS Indonesia Kucurkan Pendanaan Rp 1 Triliun ke Kredivo

Sejak berdiri pada Oktober 2016, kini Privy memiliki 18,5 juta pengguna individu dan 1.257 perusahaan.

Selama lima tahun ini jumlah tanda tangan yang telah dilayani Privy meningkat pesat menjadi lebih dari 69 juta tanda tangan per Oktober 2021.

"Perkembangan ini banyak dipengaruhi oleh kebijakan work-from-home yang diterapkan berbagai perusahaan selama masa Covid-19 pandemi," kata dia.

Marshall menambahkan, pada 2021 Privy juga mendapatkan pengakuan tertinggi dari Kemkominfo sebagai penyedia sertifikat elektronik (PSrE) berinduk, sehingga meningkatkan kepercayaan dari berbagai perusahaan besar di Indonesia.

Selain itu, di tahun ini, Privy memperluas bisnis tanda tangan digitalnya ke negara-negara Uni Eropa dengan bermitra dengan Zettabyte, penyedia SaaS pendidikan tinggi.

Baca juga: Ekonomi Digital Berkembang, Startup Banjir Pendanaan

“Di Privy, kami tidak ingin hanya menjual produk, kami ingin orang-orang merasa sebagai bagian dari sebuah transformasi untuk bisa mengubah hidup mereka,” tutup Marshall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com