JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Apple, Tim Cook mengatakan, perusahaan telah merugi sekitar 6 miliar dollar AS atau Rp 84 triliun (kurs Rp 14.000) akibat kendala pasokan yang terjadi.
Kendala pasokan ini didorong oleh kekurangan chip di seluruh industri dan gangguan manufaktur akibat Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara.
Kendala pasokan lantas membuat pendapatan pabrikan telepon itu tidak setinggi ekspektasi Wall Street, meski tetap tumbuh secara tahunan (year on year/yoy).
“Kami memiliki kinerja yang kuat meskipun kendala pasokan lebih besar dari yang diperkirakan, yang kami perkirakan (membuat rugi) sekitar 6 miliar dollar AS,” kata Cook dikutip dari CNBC, Jumat (29/10/2021).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Apple mencapai 83,36 miliar dollar AS atau naik 29 persen (yoy) di kuartal ini, meski menurut ekspektasi pasar pendapatan seharusnya mampu tembus 84,85 miliar dollar AS.
Dilihat lebih detil, seluruh komponen penjualan masih mengalami kenaikan. Pendapatan Iphone mencapai 38,87 miliar dollar AS atau naik 47 persen (yoy).
Pendapatan layanan mencapai 18,28 miliar dollar AS atau naik 25,6 persen (yoy), dan pendapatan lainnya sebesar 8,79 miliar dollar AS atau naik 11,5 persen (yoy).
Sementara, pendapatan Mac mencapai 9,18 miliar dollar AS atau naik 1,6 persen (yoy), pendapatan iPad sebesar 8,25 miliar dollar AS atau naik 21,4 persen (yoy), dan margin kotor 42,2 persen.
Baca juga: BUMN Klaster Pangan Ekspor Beras ke Arab Saudi Mencapai 140 Ton
Cook meyakini, kendala pasokan akan lebih buruk pada bulan Desember 2021 dan membuat Apple mungkin mengalami kerugian lebih dari Rp 84 triliun, meski manajemen tetap mengharapkan perbaikan pertumbuhan di kuartal IV mendatang.
Keyakinan yang sama juga diutarakan oleh CFO Apple, Luca Maestri. Kemungkinan, kata dia, penjualan iPad akan menurun dari tahun ke tahun pada kuartal keempat karena kendala pasokan.
Pertumbuhan di kuartal selanjutnya justru didorong oleh kategori produk lainnya akan tumbuh.
“Gangguan manufaktur terkait Covid-19 telah meningkat pesat. Kekurangan chip terus berlanjut,” kata dia.
Ekspektasi pertumbuhan Wall Street didasarkan pada kemungkinan permintaan iPhone 13 yang jauh lebih besar dari yang bisa diproduksi pabrik.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selama pandemi Covid-19, Apple berada di tengah pertumbuhan besar-besaran karena penjualan iPhone, iPad, dan Mac meledak. Pendapatan tahunan Apple untuk tahun fiskal 2021 naik 33 persen (yoy) menjadi 366 miliar dollar AS.
Namun, di kuartal ini, Apple pertama kali gagal mengalahkan perkiraan pendapatan sejak April 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.