Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Melaju di Zona Hijau Jelang Akhir Pekan

Kompas.com - 29/10/2021, 09:31 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (29/10/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 6.565,67 atau naik 41,6 poin (0,64 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.524,07.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Sebanyak 264 saham melaju di zona hijau dan 137 saham di zona merah. Sedangkan 163 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,41 triliun dengan volume 2,14 miliar saham.

Pagi ini, bursa saham asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,27 persen, Nikkei 0,42 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,68 persen. Sementara Strait Times menguat 0,46 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,68 persen, indeks S&P 500 menguat 0,98 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 1,39 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah. Secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan.

“IHSG diprediksi melemah, investor akan mencermati rilis data ekonomi dari Amerika Serikat. Dari dalam negeri investor juga masih mencermati rilis laporan keuangan oleh beberapa emiten,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Baca juga: IPO, Widodo Makmur Perkasa Tawarkan Saham di Kisaran Rp 160-Rp 220 Per Lembar

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.169 per dollar AS, atau menguat 4 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.172 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat, sentimen negatif masih mendominasi pergerakan harga aset berisko hari ini yang bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini. Ini mungkin dipicu oleh laporan penghasilan perusahaan teknologi besar AS seperti Apple dan Amazon yang di bawah ekspektasi pasar.

"Penurunan pendapatan perusahaan di atas disebabkan oleh gangguan suplai material bahan baku yang masih terjadi akibat pandemi. Rupiah bisa melemah hari ini," jelas Ariston.

Baca juga: Wall Street Melemah, S&P 500 dan Dow Jones Terseret Saham Cyclical

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.200 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.150 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com