Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Halal dan Wellness Jadi Inisiatif dan Strategi Industri Pasca-pandemi

Kompas.com - 29/10/2021, 11:03 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memberi dampak besar bagi sektor pariwisata di dunia, termasuk juga di Indonesia.

Padahal, sektor ini memiliki potensi yang kuat untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia. Seperti diketahui, daya jual pariwisata Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Sudah begitu, Indonesia dengan label salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia punya potensi untuk mengkapitalisasi pasar wisata ramah muslim.

Hal itulah yang menjadi dasar diselenggarakannya acara 3rd Indonesia Halal Tourism Summit pada Selasa (26/10/2021).

Beberapa keynote speaker hadir di acara tersebut. Di antaranya Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dan Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan.

Lewat acara itu, potensi pariwisata halal yang menjadi kekuatan Indonesia dibahas tuntas. Berbagai pihak pun turut membahas bagaimana para pelaku usaha dapat bersinergi untuk membangkitkan industri pariwisata halal dan wellness sebagai sebuah inisiatif strategi pasca-pandemi.

“Wisata halal berpotensi meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan muslim dunia ke Indonesia. Saya optimistis Indonesia jadi pemimin dalam global halal tourism,” ujar Ma’ruf seperti dikutip Kompas.com, Selasa.

Inisiatif PPHI

Acara 3rd Indonesia Halal Tourism Summit diwadahi PPHI sebagai organisasi yang mengintegrasikan bisnis dan stakeholders dari industri pariwisata halal Indonesia.
Adapun yang tercakup di dalamnya yakni hotel, restoran, agen perjalanan, pusat belanja, spa, konsultan, dan industri terkait lainnya.

Sebagai informasi, PPHI berperan sebagai agregator untuk pemasaran dan pertumbuhan ekosistem pariwisata halal di Indonesia. Cara yang dilakukan, yakni melalui kolaborasi dengan banyak pihak. Bahkan, kini perusahaan teknologi pun digandengnya.

Salah satu perusahaan teknologi tersebut adalah penyedia layanan finansial YUP Paylater yang berada di bawah naungan PT Finture Tech Indonesia dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perlu diketahui, perusahaan pembiayaan atau perbankan yang berkerja sama menjadikan ini sebagai momentum untuk membantu pertumbuhan pariwisata halal Indonesia.

Ilustrasi pembayaran menggunakan kartu.Istimewa Ilustrasi pembayaran menggunakan kartu.
Dengan memberikan akses pembayaran dan paylater dengan bunga nol persen, pihak YUP Paylater berharap ini dapat jadi solusi membangkitkan kembali industri pariwisata.

Saat ini, layanan pembiayaan tersebut memberikan fasilitas gratis biaya admin.

Pendaftaran dan pengajuan pun hanya memakan waktu selambatnya 15 menit dengan limit sampai dengan Rp 40 juta.

Perusahaan tersebut juga menjadi satu-satunya sponsor di bidang teknologi finansial yang turut mendukung berjalannya acara 3rd Indonesia Halal Tourism Summit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com