Pertama, perusahaan ingin punya identitas brand baru yang sejalan dengan visi masa depan Facebook Inc, yaitu membangun metaverse.
Sebenarnya belum ada definisi pasti dari istilah apa itu metaverse. Namun, sekarang, istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual, biasanya dengan mengandalkan headset Virtual Reality (VR).
Facebook Inc. ingin membangun dunia virtual baru itu.
"Jadi kami ingin memiliki identitas merek baru yang selaras dengan visi masa depan yang sedang kami upayakan," kata Zuck, panggilan akrab bos Facebook itu.
Menurut Zuckerberg, metaverse akan menjadi platform masa depan dan sekaligus memberikan pengalaman sosial.
Sebagai langkah awal, Facebook juga sudah mengumumkan rencananya untuk menciptakan 10.000 pekerjaan baru di Uni Eropa selama lima tahun ke depan untuk membangun metaverse.
Alasan kedua, agar lepas dari citra perusahaan jejaring sosial.
Selama 17 tahun berdiri, Facebook Inc dikenal sebagai perusahaan jejaring sosial raksasa karena menaungi beberapa media sosial paling populer di dunia, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Messenger, dkk. Nah, menurut Zuckerberg, selama perusahaan masih menggunakan nama branding "Facebook Inc.", citra perusahaan akan selalu melekat sebagai perusahaan jejaring sosial saja, sebagaimana dikenal oleh masyarakat selama ini.
Padahal, Facebook Inc. ingin menjadi lebih dari sekadar perusahaan jejaring sosial semata, yakni sebagai perusahaan metaverse.
Ketiga, menghindari kebingungan saat login di produk Facebook Inc.
Zuck mengatakan, rebranding nama Facebook Inc. menjadi "Meta" ini juga untuk menghindari kebingungan dengan brand dari produk "Facebook" itu sendiri.
"Secara lebih fungsional dan teknis, saya pikir ada banyak kebingungan dan kecanggungan tentang brand perusahaan induk yang juga merupakan brand salah satu aplikasi media sosial," kata Zuck.
Ia menjelaskan, sejak 2020, pengguna headset Oculus Quest VR perlu login menggunakan akun Facebook mereka.
"Karena kami ingin memiliki satu identitas atau sistem akun untuk perusahaan," imbuh dia.
Tetapi masalahnya, kata Zuck, login menggunakan akun Facebook di produk Quest seperti saat ini bakal menimbulkan kebingungan.
"Apakah Quest saya akan menjadi terikat dengan akun media sosial Facebook saya? Apakah saat akun Facebook yang digunakan untuk login Quest dinonaktifkan, perangkat Oculus Quest saya akan rusak? Apakah dengan login menggunakan akun Facebook itu berarti data saya entah bagaimana akan dibagikan?" kata Zuck, mencontohkan beberapa kemungkinan kebingungan yang dapat terjadi di kalangan pengguna.
Jadi kata Zuck, saat ini, idenya adalah pengguna akan memiliki akun Facebook sendiri, akun Instagram sendiri, dan akun perusahaan sendiri.
Sayangnya, Zuck tidak merinci akun perusahaan seperti apa yang ia maksud. Apakah pengguna nantinya bakal bisa membuat akun dengan embel-embel "Meta" sebagai nama baru Facebook Inc. atau bagaimana, masih belum jelas hingga kini.
Baca juga: Facebook Cari 10.000 Tenaga Kerja Ahli Kembangkan Platform Digital Metaverse di Uni Eropa
(Penulis : Dian Nita, Galuh Putri Riyanto| Editor : Fadhilah, Reza Wahyudi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.