Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2021, 17:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Perseroan saat ini tengah memasuki masa periode book building hingga 4 November 2021.

Adapun harga yang ditawarkan adalah Rp 775 per saham hingga Rp 975 per saham, sebanyak 25,54 miliar saham. Jumlah tersebut setara 29,85 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Mitratel setelah IPO.

Dengan demikian, Mitratel berpeluang memperoleh fund raised sebesar Rp 19,79 triliun sampai dengan Rp 24,9 triliun.

“Industri tower masih memiliki ruang pertumbuhan yang cukup baik, apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki era teknologi 5G. Demikian pula dengan Mitratel,” kata Research Analyst Indo Premier Sekuritas Hans Tantio melalui siaran pers, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Bakal IPO, Mitratel Tawarkan 29,85 Persen Saham ke Publik

Hans menyebut manajemen Mitratel memiliki insentif berbasis Key Performance Indicator (KPI) untuk memaksimalkan value bagi shareholders, serta remunerasi berbasis performa perusahaan dan KPI non-finansial.

Selain itu kata dia, manajemen juga diberikan insentif untuk mendorong penambahan tenant-tenant selain Telkomsel (non-Telkom Group). Afda juga share ownership untuk seluruh senior leader untuk menyatukan interest yang sama dengan shareholders.

“Selama perseroan menikmati manfaat dari hubungannya dengan Telkom/Telkomsel, manajemen Mitratel memiliki wewenang penuh untuk mengambil keputusan, termasuk menara telekomunikasi yang akan diakuisisi dari Telkom/Telkomsel,” ujar Hans.

Dari segi tata kelola perusahaan, Hans menilai Mitratel memiliki standar yang tinggi dan setara dengan standar industri. Ia menyebut Mitratel memberikan perlakuan yang sama untuk semua tenant, misalnya keterbukaan hingga harga wajar dalam transaksi. Seluruh perjanjian induk sewa-menyewa (Master Lease Agreement/MLA) dengan Telkomsel juga dinilai sesuai dengan standar pasar.

Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Selain itu, Mitratel juga disebut memiliki independensi untuk melaksanakan day to day operations dan fleksibilitas guna mengejar peluang pertumbuhan yang berpotensi tinggi.

Saat ini, lebih dari 57 persen menara Mitratel berlokasi di luar Jawa dan Telkomsel sebagai anchor tenant. Lebih dari 50 persen tenant Mitratel dari Telkomsel yang merupakan mature tenant, sehingga ada jaminan sustainability dan collection.

“Dengan program peningkatan tenancy, maka Mitratel berpeluang besar menggaet lebih banyak tenant di luar Telkomsel, seperti XL Axiata, Indosat, Smartfren, dan lain-lain yang terus melakukan ekspansi jaringan,” kata dia.

“Saya melihat pilihan terbaik bagi Mitratel untuk dapat tumbuh dengan baik ke depan adalah dengan menjaga independensinya, yang artinya harus melayani kebutuhan seluruh operator seluler dengan sama baiknya,” sambung Hans.

Baca juga: Mitratel Segera IPO, Apakah Layak Dikoleksi? Ini Rekomendasi Analis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com