Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Belajar Seumur Hidup

Kompas.com - 30/10/2021, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEORANG wirausaha berhasil membangun kerajaan bisnisnya dari nol. Ia mempelajari sendiri semua keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkannya dalam berbisnis, mulai dari yang berhubungan dengan supplier, pelanggan, sampai pemerintahan.

Ia selalu menemukan produk yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berhasil menjualnya ke pasar. Perusahaan yang ia pimpin pun maju pesat sampai mencengangkan banyak pihak. Namun, sekarang, ia sudah memasuki usia lanjut dan harus mendelegasikan kepemimpinannya. Ia sangat berharap para bawahan dapat mewarisi semangat belajar dan berinovasinya.

Ia bahkan menggambarkan keinginannya tersebut dengan cara menggariskan learning organization sebagai budaya perusahaan. Namun, kenyataan berkata lain. Seiring dengan semakin berkurangnya keterlibatan dia di organisasi, derap inovasi dan agresivitas perusahaan juga mengendur. Ternyata, tidak gampang menularkan semangat belajar. Selain membutuhkan usaha, proses juga panjang.

Dampak dari kegagalan mewariskan semangat belajar tersebut adalah kurangnya inovasi, tumpulnya strategi dan kultur yang tidak menggambarkan sikap eksplorasi yang dimiliki para founding fathers. Padahal, semua sepakat, kesuksesan perusahaan terjadi karena inovasi yang tiada henti. Alangkah saktinya semangat belajar ini untuk menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

Baca juga: Pentingnya Daya Tahan Digital dalam Pengembangan SDM di Indonesia

Bagi wirausaha, personal growth sama dengan company growth. Masalahnya adalah bagaimana perusahaan dapat menanamkan semangat lifelong learning dalam diri seluruh insan organisasi sehingga perkembangan perusahaan pun berjalan secara berkesinambungan.

Pada perusahaan-perusahaan yang tergolong muda, seperti Google, lifelong learning merupakan nilai yang sangat penting. Para eksekutif mati-matian menanamkan kebiasaan belajar, bertanya, mempertanyakan, dan membuang kebiasaan berpikir lama-lama. Semangat ini pun diturunkan secara top down. CEO Google Sundar Pichai mengontrol sendiri keseluruhan proses ini. Ia sangat menyadari, begitu pembelajaran tidak berjalan baik, pengembangan perusahaan akan mati.

Tampaknya, hampir semua perusahaan sudah menyadari, pembelajaran sangat dibutuhkan dan harus berlangsung sepanjang hidup perusahaan, bukan sesaat. Apalagi, di tengah perubahan yang berjalan demikian cepat seperti saat ini. Namun, kita sendiri juga menyaksikan, proses pembelajaran ini tidak selamanya berjalan mulus.

Pembelajaran yang dimaksud adalah penciptaan pemahaman baru, bukan sekadar transfer pengetahuan yang sudah ada atau program upskilling. Salah kaprah terkait sering terjadi dalam hal ini. Dengan diadakannya program-program learning di perusahaan, diasumsikan pembelajaran sudah terjadi. Padahal, sebelum pengetahuan meluas dan tercipta knowledge baru, pembelajaran sebenarnya belum terjadi.

Baca juga: Teknologi Berkembang Cepat, Pengembangan SDM Jangan Tertinggal

Misalnya saja, seorang yang bergerak di bidang marketing. Ia harus melihat bagaimana orang melakukan pemasaran melalui berbagai media sosial sampai bisa menemukan insight bagaimana metode marketing yang tepat bagi organisasinya.

Contoh lainnya, teknisi teknologi informasi. Ia perlu mendalami kemajuan artificial intelligence. Pembelajaran dan eksplorasi tidak cukup hanya dilakukan sekali, tetapi harus berjalan sepanjang hidup. Peter Drucker mengatakan, hal ini termasuk dalam human imperative masa kini.

Passion of the explorer

Mengapa orang bisa belajar terus tanpa lelah? Apa yang membedakan pembelajar seumur hidup (explorer) dengan individu yang melihat pembelajaran sebagai proses yang terpotong-potong? Ternyata, ada beberapa hal yang membedakan mereka dari seorang yang belajar karena diwajibkan atau ingin mempelajari keterampilan tertentu.

Pertama, para explorer memang memiliki komitmen jangka panjang terhadap area khusus yang diminatinya, meskipun bisa saja berbeda dengan keterampilan yang sedang ditekuni. Misalnya, seorang ahli keuangan yang senang berbelanja dan membandingkan produk kompetitor perusahaannya memiliki rasa ingin tahu yang tidak pernah putus seputar merchandising produk.

Para explorer tidak menganggap kegagalan sebagai sebuah kemunduran. Mereka justru bersemangat dan belajar dari penyimpangan, keanehan, dan kejutan-kejutan lainnya. Semua itu dianggap sebagai tantangan dalam usahanya mencari solusi baru.

Baca juga: Menggenjot Daya Saing Perusahaan Lewat Pengembangan SDM

Lalu, apakah jumlah individu dengan karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam sebuah perusahaan? Penelitian di Amerika terhadap sejumlah perusahaan menunjukkan bahwa hanya sekitar 14 persen karyawan yang memiliki semangat belajar seperti ini.

Mengapa jumlahnya demikian rendah? Bukankah kita semua pernah muda dan menjadi anak kecil yang selalu punya semangat belajar, rasa ingin tahu, imajinasi, kreativitas, serta keberanian mengambil risiko dan berhubungan dengan orang lain? Mengapa sekarang kita seolah melupakannya dan tidak bersemangat lagi untuk belajar?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com