Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Hadiri Pertemuan Jelang KTT G20, Apa Saja yang Dibahas?

Kompas.com - 30/10/2021, 16:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan di Roma, Italia dalam rangka persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dari 20 negara (G20),

Ia mengatakan, Covid -19 telah menyebabkan dunia kehilangan 12 triliun dollar Amerika Serikat (AS).

Kehilangan itu dalam bentuk kontraksi ekonomi, kehilangan pekerjaan, kemiskinan dan biaya fiskal untuk mengatasinya.

Baca juga: Pemerintah Pilih Hyundai Jadi Kendaraan Resmi Saat KTT G20 2022

Maka dari itu, dilakukan pertemuan antara Menkeu dan Menkes G20 yang tujuannya berupaya mencari jalan dalam mencegah dan menangani ancaman pandemi saat ini dan kemungkinan pandemi yang akan datang.

"G20 sepakat membentuk task force untuk menciptakan perkuatan dunia menghadapi pandemi, mendukung perkuatan WHO dan mencari solusi pendanaan baik untuk membantu negara-negara terutama negara miskin lebih siap dan lebih baik dalam sistem kesehatannya menghadapi ancaman pandemi, dana untuk penelitian virus dan penemuan vaksin serta produksi, dan distribusi yang adil dan beradab," ujar Sri Mulyani dalam keterangan di Instagram resminya, Sabtu (30/10/2021).

Sri Mulyani mengakui, akses vaksin masih belum merata. Negara maju telah mampu mencapai vaksinasi di atas 70 persen populasinya, sementara negara miskin masih 6 persen yang mendapatkan vaksin.

Hal ini disebabkan tidak memiliki anggaran, teknologi dan akses vaksin.

"Ketidaksetaraan vaksin ini membahayakan seluruh dunia karena virus Covid-19 akan terus bermutasi dan mengancam siapa saja, di manapun mereka berada," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Presidensi G20 Ciptakan Peluang Besar bagi Indonesia

Pada 2022, Indonesia resmi akan menyelenggarakan Forum KTT G20 yang berlangsung di Pulau Dewata, Bali.

Oleh karenanya, tugas pemerintah RI untuk memimpin upaya luar biasa dari masyarakat dunia mencegah krisis kemanusiaan, ekonomi dan keuangan.

Sri Mulyani mengatakan, sesuai cita-cita para pendiri bangsa, Indonesia harus ikut serta menjaga perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Kerja sama dan kolaborasi global adalah keharusan dan syarat mutlak menghadapi ancaman bersama bagi umat manusia di dunia, seperti pandemi dan perubahan iklim," tutur dia.

Pada pertemuan G20 Joint Finance and Health Minister, mantan Direktur Bank Dunia ini menyampaikan bahwa sebagai pemegang Presidensi G20 berikutnya, Indonesia siap meneruskan upaya penting dalam memfasilitasi usaha global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Pendidikan Syariah Ciptakan SDM Sesuai Kualifikasi Industri

Sri Mulyani mengatakan, saat ini, beberapa negara di dunia telah menunjukkan proses pemulihan yang sangat baik termasuk Indonesia. Namun masih ada negara-negara yang belum mampu pulih.

Hal ini meningkatkan ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19 apalagi ada ancaman munculnya virus varian baru.

Menurut dia, peran G20 menjadi semakin penting dalam mempromosikan koordinasi aksi global, terutama untuk mendeteksi kondisi kesehatan global di masa depan melalui penguatan peran WHO dengan mekanisme yang transparan dan inklusif untuk semua negara.

"G20 juga harus dapat memastikan sumber daya terkait penanganan pandemi bisa tersedia, termasuk peningkatan kapasitas pembiayaan lembaga keuangan multilateral dan penciptaan fasilitas baru," kata Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com