Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Darurat Penting di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaimana dengan Investasi?

Kompas.com - 31/10/2021, 15:56 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran, terutama dalam hal pengelolaan uang. Menurut perencana keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Gozie, krisis ekonomi yang dipicu oleh bencana kesehatan itu telah mengajarkan betapa pentingnya dana darurat.

“Fakta menunjukkan dana darurat yang dibentuk sejak jauh-jauh hari dan dilakukan secara konsisten, telah menjadi penyelamat keuangan banyak keluarga selama pandemi,” kata Prita dalam siaran pers, Minggu (31/10/2021).

Dana darurat adalah dana yang disimpan dan dialokasikan secara rutin untuk mengantisipasi situasi terburuk, semisal menjadi korban pemutusan hubungan kera (PHK), bencana alam atau anjloknya pertumbuhan ekonomi secara masif yang berdampak pada penurunan pendapatan.

Baca juga: Pengusaha Minta Usulan Kenaikan UMP 2022 Tidak Berlebihan

Menurut Prita, pembentukan dana darurat adalah sebesar 10 persen hingga 15 persen dari penghasilan yang disisihkan secara rutin. Ada juga yang menghitung besaran ideal dana darurat sebesar 10 kali gaji bulanan.

Prita bilang, jika dana darurat sudah terpenuhi dan ada dana lebih, menabung dan berinvestasi bisa dilakukan agar rencana masa depan bisa tercapai dengan mudah.

"Memastikan kebutuhan dasar terpenuhi dengan penghasilan yang ada, kemudian juga mengalokasikan untuk tabungan, investasi dan proteksi," kata Prita.

Selain kesadaran menyiapkan dana darurat, pandemi juga menumbuhkan minat tinggi generasi milenial terhadap investasi, baik investasi saham, reksadana, emas bahkan bitcoin.

Fenomena ini menjamur karena generasi milenial memiliki kelebihan likuiditas akibat berkurangnya aktivitas plesiran, belanja dan hang out. Survei McKenzie tahun 2020 lalu memperlihatkan, kebiasaan baru yang muncul akibat pandemi akan terus bertahan, sekalipun krisis telah berlalu. Termasuk budaya baru masyarakat indonesia dalam berinvestasi.

Fakta menunjukkan jumlah investor ritel bertambah signifikan selama pandemi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan di masa pandemi Covid-19, jumlah investor pasar modal di tanah air terus bertumbuh.

Baca juga: Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan

Sampai dengan Juli 2021, investor pasar modal sudah mencapai 5,82 juta. Jumlah itu meningkat 93 persen secara tahunan yang didominasi oleh investor ritel milenial, atau yang berusia kurang dari 30 tahun.

Jika mengacu ke riset McKenzie, maka investor generasi corona ini akan tetap setia berinvestasi di pasar modal meskipun kehidupan sudah berangsur normal.

Menurut ekonom CELIOS Bhima Yudhistira, tingginya kesadaran berinvestasi dipicu oleh semakin mudahnya akses masyarakat terhadap produk keuangan. Berkat digitalisasi, investasi semakin mudah dijangkau, berbiaya murah dan simple.

“Digitalisasi meningkatkan literasi dan membawa pemahaman masyarakat kita ke level lebih tinggi. Masyarakat semakin sadar, manajemen keuangan semakin penting untuk menuju ketahanan dan kemandirian finansial,” kata Bhima.

Bhima yakin, investasi menggunakan kanal digital akan semakin semarak apabila institusi perbankan mampu mengintegrasikan dirinya dengan ekosistem pasar modal. Integrasi ini bukan hanya menciptakan kemudahan, juga kedisiplinan dalam pengelolaan uang.

“Ini akan menjadi tantangan buat perbankan dalam memudahkan nasabahnya melakukan manajemen keuangan. Bank menjadi penting karena disinilah masyarakat menyimpan dananya. Jika rekening bank bisa terintegrasi dengan produk dan layanan investasi, hasilnya akan baik,” kata Bhima.

Baca juga: Menabung Emas, Untung atau Rugi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com