Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Mitratel, Simak Prospeknya Menurut Analis

Kompas.com - 01/11/2021, 11:27 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pencatatan saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel dinilai menjadi peluang investasi yang menguntungkan.

Rencana IPO Mitratel termasuk yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Mitratel bakal melepas sebanyak-banyaknya 25,5 miliar saham dengan harga hingga Rp Rp 775 per saham, sehingga estimasi dana yang dikumpulkan mencapai Rp 24,9 triliun.

“IPO Mitratel sebagai peluang investasi bagi investor. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan trafik data di Indonesia berkisar 40-50 persen,” kata Analis Verdana Nomura Raymond Kosasih dalam siaran pers, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Bakal IPO, Mitratel Tawarkan 29,85 Persen Saham ke Publik

Menurut dia, penetrasi jumlah menara di Indonesia termasuk rendah dibandingkan beberapa negara, seperti Brasil atau India. Ratio populasi per menara di Indonesia masih termasuk yang tinggi di kisaran 2.250 dibandingkan Brasil dan India yang berkisar 2.100.

“Ditambah dengan keterbatasan jumlah spektrum atau frekuensi, sehingga kebutuhan akan menara bakal tetap tinggi pada masa mendatang,” tambah dia.

Hal tersebut juga dinilai sebagai peluang besar bagi Mitratel, yang meskipun mayoritas sahamnya dikuasai oleh Telkom, perseroan tetap menjaring operator-operator lainnya di luar Grup Telkom sebagai tenant, baik dalam built-to-suit (membangun menara baru) dan/atau co-location (co-lo).

Operator-operator di luar Grup Telkom juga sangat terbuka untuk melakukan co-location di menara-menara milik Mitratel.

Menara-menara yang dimiliki oleh Mitratel dari tahun 2010 memiliki rasio co-lo di kisaran 1,9 kali, lalu 1,7 kali untuk menara yang dimiliki sejak 2011, dan seterusnya.

Mengenai kemungkinan kekhawatiran pasar atas independensi dalam penempatan perangkat dari operator pesaing di menara-menara Mitratel, Raymond menilai hal tersebut kurang tepat karena jika Mitratel tidak membuka menara-menara tersebut, cepat atau lambat perusahaan menara pesaing Mitratel akan mendirikan menara-menara di lokasi yang dibutuhkan.

Sementara Research Analyst Indo Premier Sekuritas Hans Tantio menilai, saat ini industri tower masih memiliki ruang pertumbuhan yang cukup baik, apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki era teknologi 5G. Demikian pula dengan Mitratel.

“Saya melihat pilihan terbaik bagi Mitratel untuk dapat tumbuh dengan baik ke depan adalah dengan menjaga independensinya, yang artinya harus melayani kebutuhan seluruh operator seluler dengan sama baiknya,” ujar Hans.

Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com