Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Binaan Pupuk Kaltim Penuhi Kebutuhan Ekspor 1 Ton Kerapu

Kompas.com - 01/11/2021, 13:56 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi Nelayan Bontang Ekonomi Pariwisata dan Maritim (Kopnel BEM) binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) kembali menunjukkan peningkatan produktivitas hasil perikanan laut melalui program Keramba Jaring Apung (KJA).

Sebanyak 1 ton kerapu berbagai jenis hasil budidaya Kopnel BEM siap diekspor dari Indonesia Timur.

Ketua Kopnel BEM Mukhtar mengatakan, permintaan kerapu datang dari pengusaha asal Berau Kalimantan Timur, melihat tingginya produktivitas budidaya KJA dengan hasil yang bisa bersaing.

Baca juga: Program Makmur Pupuk Kaltim Berhasil Tingkatkan Produktivitas Buah-buahan

Permintaan terdiri dari 5 jenis Kerapu, yakni Kerapu Macan, Kerapu Tikus, Kerapu Lumpur, Kerapu Sunu dan Kerapu Cantik.

“Totalnya ada 1.248 ekor Kerapu dengan berat berkisar lebih dari 1 ton,” ujar Mukhtar dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Senin (1/11/2021)

Selain bobot dan kapasitas yang mampu dipenuhi, Kopnel BEM turut memberi jaminan komoditas dengan kelengkapan Surat Keterangan Asal Ikan (SKAI) serta melalui pemeriksaan komoditi hasil perikanan oleh instansi terkait.

Begitu juga untuk kelayakan, dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan Ikan dan Mutu Hasil Perikanan Domestik yang dikeluarkan Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu.

“Kita memberikan surat jalan serta pemeriksaan lengkap, sehingga keamanan maupun kesehatan ikan dipastikan terjamin,” tambah Mukhtar.

Baca juga: Pupuk Kaltim Garap Bisnis Suku Cadang Industri dan Pemeliharaan Pabrik

Mukhtar menuturkan, penjualan skala besar sudah kesekian kali dilakukan Kopnel BEM untuk komoditas Kerapu maupun Lobster, disamping pengembangan usaha rumah makan terapung di area KJA.

Bahkan dalam 3 tahun terakhir, produktivitas Kerapu Kopnel BEM mencapai 36 ton, atau 1-2 ton untuk 1 kali panen. Pencapaian ini diakui berkat pembinaan dari PKT dengan berbagai pengembangan potensi dan perluasan budidaya, yang kini telah direplikasi ke berbagai wilayah pesisir, seperti Bontang Kuala dan Pulau Gusung.

“Hasilnya juga sangat dirasakan para nelayan, baik tingkat kesejahteraan maupun produktivitas melaut.

Sejak Kopnel BEM dibentuk, makin banyak nelayan yang bergabung menjadi binaan PKT,” terang Mukhtar.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengaku optimis pengembangan program Creating Shared Value (CSV) di sektor budidaya perikanan laut mampu tercapai secara optimal, melihat produktivitas Kopnel BEM yang berhasil meningkatkan pemasaran dalam memenuhi permintaan berbagai pihak.

Baca juga: Pupuk Kaltim Ajak Masyarakat Bangga Gunakan Produk Indonesia

Tercatat, sepanjang 2021 hasil panen kerapu Kopnel BEM mencapai lebih dari 5 ton ditambah 500 kilogram Lobster siap konsumsi.

Keberhasilan ini adalah bagian dari target pembinaan PKT, dengan memberi nilai tambah bagi nelayan untuk pengembangan usaha dan kapasitas secara berkesinambungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com