Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengalami Gejala Ini? Tanda Kamu Butuh Konsultan Keuangan

Kompas.com - 01/11/2021, 15:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Semua orang ingin memiliki kondisi keuangan yang sehat, mungkin juga termasuk kamu. Agar terwujud, butuh perencanaan keuangan baik sejak dini.

Tujuan lainnya, bisa mengumpulkan banyak uang sehingga dapat mencapai tujuan keuangan hingga masa pensiun nanti.

Faktanya, merencanakan keuangan maupun mengatur keuangan bukan hal mudah. Maksud hati ingin berhemat, malah ujung-ujungnya keuangan jebol atau justru terlalu boros dalam menggunakan uang.

Sebenarnya dalam mengatur atau mengelola keuangan, kamu dapat menggunakan jasa pihak ketiga. Dalam hal ini, penasihat keuangan atau yang biasa disebut konsultan keuangan.

Berikut tanda-tanda kamu butuh konsultan keuangan, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Sering kehabisan uang sebelum waktunya

Kehabisan uang sebelum waktunya menjadi problem keuangan banyak orang. Bukan karena tidak bekerja atau gaji kekecilan, tetapi karena ketidakmampuan mengelola keuangan yang membuat uang selalu habis.

Misalnya, bujet nongkrong sudah ditetapkan Rp 500 ribu per bulan. Namun karena pada bulan itu banyak hari libur, keinginan nongkrong tidak bisa terkontrol, bujet tersebut membengkak jadi Rp 800.000.

Kalau begini terus, lama-lama bisa boncos. Keuangan pribadi kamu bisa dalam masalah besar, bahkan kemungkinan mengalami krisis.

Gunakan jasa konsultan keuangan atau penasihat keuangan. Konsultasikan bagaimana cara menahan nafsu untuk mengeluarkan uang secara berlebihan, sehingga uang bukan hanya cukup buat sebulan, tetapi juga untuk masa depan.

2. Tidak taat pada anggaran belanja

Beberapa dari kamu mungkin sudah bersusah payah membuat anggaran belanja, tapi tidak pernah disiplin pada rencana tersebut. Pengeluaran yang terjadi seringkali di luar rencana.

Kondisi ini membuat keuangan jauh dari kata sehat. Dalam hal ini, kamu bisa saja kurang teliti membuat anggaran atau terlalu membatasi jumlah anggaran dengan maksud berhemat.

Sebaiknya susun ulang anggaran belanja. Jika anggaran ini tidak bekerja juga, baru gunakan jasa konsultan keuangan.

Mungkin kamu butuh beberapa tips langsung dari pakarnya, supaya bisa lebih ahli dalam menyusun anggaran dan merealisasikan ke depannya.

3. Kurang mampu mengalokasikan dana investasi

Investasi kini hadir dalam berbagai instrumen berbeda dengan tingkat keuntungan bervariasi. Ada investasi emas, deposito, reksadana, saham, dan lainnya.

Jika kamu tertarik untuk terjun investasi, tetapi belum paham mengenai alokasi anggarannya, pakai jasa konsultan keuangan atau penasihat keuangan.

Penasihat keuangan ini bisa memberi saran instrumen investasi yang tepat berdasarkan profil risiko kamu. Selain itu, disesuaikan dengan tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang agar hasilnya lebih maksimal.

Pun dengan bujet atau alokasi anggaran untuk investasi. Mereka akan memberikan saran terbaiknya untuk kamu.

4. Keuangan pribadi dan bisnis campur aduk

Khusus yang punya bisnis, pastinya agak kesulitan untuk mengelola keuangan. Terkadang uang pribadi masuk dalam rekening bisnis, dan sebaliknya.

Akhirnya membuat keuangan berantakan atau tidak beraturan. Untuk mengatasinya, percayakan masalah ini pada penasihat keuangan atau konsultan keuangan.

Diskusikan mengenai bisnis apa yang menjanjikan di masa mendatang. Alhasil, keuntungan yang diperoleh dari bisnis dapat dialokasikan untuk membuka lahan bisnis baru. Cara ini jauh lebih baik daripada uangnya habis dipakai untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: 7 Tagihan Bulanan yang Wajib Dibayar Meski Sedang Bokek

5. Tidak mampu bayar utang

Berutang adalah hal wajar. Tetapi adalah kewajiban yang harus dipertanggungkawabkan, sehingga kamu harus membayar utang tersebut sampai lunas.

Jika pada kenyataannya, kamu selalu gagal bayar utang, padahal penghasilan cukup, kamu butuh bantuan penasihat keuangan.

Siapa tahu memang ada yang salah dari caramu mengatur keuangan, sehingga masalah utang ini dapat terselesaikan. Hidup kamu pun lebih bahagia selepas bebas dari utang.

6. Dana pensiun nihil

Usia pensiun kamu mungkin masih lama, namun bukan berarti tidak dipikirkan sedari sekarang atau sejak muda.

Justru saat kamu masih produktif, wajib menyisihkan uang untuk kebutuhan dana pensiun sebagai jaminan keuangan di hari tua.

Jika kamu kesulitan untuk menyisihkan dana pensiun, berarti ada yang salah dari kondisi keuangan atau caramu menggunakan uang selama ini. Segera konsultasikan kepada pakarnya agar ketemu solusinya.

7. Selalu merasa kurang padahal gaji besar

Punya gaji besar, tapi selalu merasa kurang? Banyak yang seperti itu. Gunakan jasa konsultan keuangan atau penasihat keuangan sebelum ini semakin berlarut.

Jika dibiarkan, khawatir kamu tidak punya tabungan apapun untuk menjamin keuangan dan hidupmu di masa depan.

Konsultan Keuangan Bisa Siapa Saja

Konsultan keuangan atau penasihat keuangan adalah ahlinya keuangan. Meminta bantuan pada profesi ini, kamu harus siap merogoh kocek untuk membayar jasanya.

Namun jika tidak punya dana, konsultasikan saja pada siapapun yang kamu anggap pintar mengelola uang. Bisa teman, orangtua, adik atau kakak, rekan kerja, atasan, atau bahkan kolega maupun klien kamu.

Tak perlu ragu meminta bantuan kepada mereka. Ini semua demi kebaikanmu, agar tidak menjadi orang yang ‘tersesat’ dalam menggunakan uang.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com