"Baik kuantitas maupun stok pembelian mencatatkan kenaikan yang mencetak rekor. Sementara itu, stok barang jadi menurun karena tingginya permintaan belum dapat diikuti dengan kenaikan input," ucap dia.
Di sisi lain, kurangnya pasokan menyebabkan terjadinya inflasi input dalam delapan tahun terakhir, dengan banyak perusahaan menyebutkan kenaikan biaya bahan baku.
Baca juga: PMI Manufaktur RI Melejit Lampaui China dan Jepang
Kenaikan inflasi input ini membuat perusahaan meneruskan sebagian beban biaya kepada klien sehingga biaya output juga tercatat meningkat, meski lebih lambat dibandingkan September.
Namun, secara umum, sentimen bisnis secara keseluruhan membaik didorong harapan atas terus memulihnya situasi Covid-19.
“Untuk itu, Pemerintah harus terus mempertahankan kerja kerasnya terkait penanganan Covid-19 dan vaksinasi agar kasus terus terkendali, terutama dengan adanya libur Natal di depan. Kerja sama masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan juga harus terus didorong untuk mendukung pemulihan sektor manufaktur lebih lanjut," sambung Febrio.
Ia melihat, perkembangan hingga Oktober membuat inflasi berpotensi menguat secara bertahap, seiring positifnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM.
Baca juga: Indeks Manufaktur Melonjak di 52,2, Kemenkeu: Bukti Industri Kembali Tumbuh Sangat Kuat
Natal dan Tahun Baru serta liburan akhir tahun menjadi momen peningkatan konsumsi sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi.
Selain itu, risiko kenaikan harga pangan akan mendorong tekanan inflasi. Outlook inflasi 2021 diperkirakan dapat mencapai 1,8 persen (yoy).
“Seiring dengan peningkatan mobilitas, Pemerintah mengantisipasi terjadinya ledakan mobilitas yang dapat berisiko penularan wabah Covid-19 dengan menghapus cuti bersama akhir tahun dan memperketat syarat perjalanan antardaerah," tutup Febrio.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.