JAKARTA, KOMPAS.com - Aset kripto atau cryptocurrency tengah digandrungi banyak pihak di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.
Mengacu kepada data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), jumlah pengguna kripto di Indonesia hingga Juli 2021 sudah mencapai 7,4 juta orang.
Angka tersebut tumbuh dua kali lipat dalam setahun, dengan nilai transaksi yang juga tercatat meningkat secara signifikan.
Baca juga: Daftar Negara yang Legalkan dan Larang Mata Uang Kripto
Ketua Umum Asosisasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan mengatakan, pertumbuhan tersebut masih berpotensi untuk terus berlanjut.
"Potensinya akan terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan perkembangan crypto market secara menyeluruh," kata Teguh, dalam keterangannya, Senin (1/11/2021).
Besarnya potensi ini juga dibuktikan dengan semakin ramainya pemain atau developer lokal yang meluncurkan produk aset kripto.
IDM menjadi token kripto teranyar yang diluncurkan oleh developer lokal.
Adanya token ini diharapkan dapat membiayai sebuah proyek yang sudah disusun untuk dijalankan.
Baca juga: Bagaimana Aturan Perdagangan Mata Uang Kripto di Indonesia?
Teguh menyebutkan, studi sebuah konsultan mengungkapkan, 11 persen masyarakat Indonesia akan terhubung dengan industri kripto.
"Tidak ada yang spesifik, tapi kita harap dengan kenaikan jumlah yang adopsi investasi kripto 3 kali lipat, maka jumlah dari volume juga kurang lebih segitu ya," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.