Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2021, 18:56 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Volatilitas adalah istilah yang kerap digunakan di industri keuangan.

Biasanya, volatilitas digunakan untuk menggambarkan perubahan besar baik naik ataupun turunnya kondisi harga aset keuangan secara khusus, dalam periode waktu tertentu.

Secara lebih lengkap mengenai pengertian volatilitas, jenis, dan contoh volatilitas, Anda dapat membaca artikel berikut.

Pengertian Volatilitas

Volatilitas adalah ukuran statistik yang digunakan untuk menunjukkan penyebaran imbal hasil sekuritas atau indeks pasar tertentu.

Biasanya, kian besar volatilitas menunjukkan kian besar risiko dari sebuah produk atau aset investasi.

Baca juga: Apa Itu Suspend, Trading Halt, dan Auto Reject pada Investasi Saham?

Atau bisa dikatakan, volatilitas adalah indikator yang digunakan untuk menunjukkan stabilitas pasar keuangan.

Volatilitas juga bisa dipahami sebagai market mood. Mengapa demikian?

Alasannya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika volatilitas tinggi terjadi penurunan atau kenaikan harga-harga secara tajam.

Sementara ketika volatilitas rendah, artinya kondisi pasar keuangan cenderung sedang tenang, baik pembeli dan penjual tidak sedang mendominasi perdagangan.

Di pasar sekuritas, volatilitas adalah istilah yang kerap diasosiasikan dengan perbuahan besar yang terjadi di kedua arah.

Misalnya saja, ketika indeks saham mengalami kenaikan dan penurunan lebih dari satu persen pada satu periode waktu yang cenderung singkat, maka bisa dikatakn pasar saham sedang volatil atau mengalami volatilitas.

Biasanya, volatilitas dihitung oleh investor dengan mempertimbangkan harga di masa lalu, atau melakukan perhitungan secara historis.

Volatilitas sering dihitung menggunakan varians dan deviasi standar.
Deviasi standar sendiri adalah akar kuadrat dari varian.

Penyebab Terjadinya Volatilitas

Lalu apa yang menyebabkan terjadinya volatilitas? Ada banyak hal yang menyebabkan volatilitas di pasar keuangan.

Volatilitas bisa saja disebabkan oleh bencana alam, faktor ekonomi dan politik, kinerja perusahaan, atau faktor industri dan sektor.

Baca juga: Pengertian Yield Atau Imbal Hasil dan Cara Menghitungnya

Untuk faktor ekonomi dan politik, hal ini dikarenakan pemerintah memiliki peran utama dalam memengaruhi kondisi pasar.

Setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, undang-undang yang baru disepakati oleh DPR, bisa memberikan pengaruh pada kondisi pasar keuangan.

Pidato kepresidenan hingga pemilu pun bisa menjadi faktor pemicu volatilitas di pasar.

Selain itu, data-data perekonomian seperti data inflasi, pertumbuhan ekonomi atau laju PDB yang diumumkan secara kuartalan, juga bisa memengaruhi kinerja pasar.

Di sisi lain, peristiwa spesifik yang terkait dengan industri atau sektor tertentu juga bisa menyebabkan volatilitas.

Misalnya, untuk di sektor minyak dan gas, terjadi peristiwa cuaca besar di daerah penghasil minyak yang penting dapat menyebabkan harga minyak naik.

Akibatnya, harga saham perusahaan yang terkait dengan distribusi minyak bisa naik, yang diharapkan akan diuntungkan, sementara harga perusahaan yang memiliki biaya minyak tinggi dalam bisnisnya bisa turun.

Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Whats New
TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com