Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Triwulan III Capai 3,48 Persen

Kompas.com - 03/11/2021, 14:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksi ekonomi Indonesia pada triwulan III-2021 tumbuh 3,48 persen jika dibandingkan triwulan yang sama sebelumnya (year-on-year/yoy), ditopang konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan berkisar 3,44 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 5,93 persen (yoy)," ucap Josua kepada Antara di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Menurutnya, perlambatan laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh penurunan mobilitas masyarakat sepanjang triwulan III-2021 dibandingkan dengan triwulan II, mengingat pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilanjutkan PPKM Level 3 dan 4 pada triwulan III.

Baca juga: Penerimaan Pajak Tembus Rp 741,3 Triliun, Sri Mulyani: Konsumsi Mulai Membaik

Penurunan mobilitas masyarakat tersebut berpengaruh terhadap penurunan indeks kepercayaan konsumen dan penjualan eceran, di mana dari konsumsi barang tahan lama atau durable goods, pertumbuhan penjualan mobil ritel tercatat naik sekitar 82 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tercatat 194 persen (yoy).

Begitu pula, kata Josua, penjualan motor sepanjang triwulan III tahun ini yang juga mengalami pertumbuhan signifikan yakni 32 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 269 persen (yoy).

"Impor barang konsumsi sepanjang triwulan III-2021 juga tercatat tumbuh positif sebesar 54,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 31,5 persen (yoy)," tuturnya.

Sementara itu pertumbuhan indikator investasi, yakni Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan III 2021 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,6 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 7,54 persen.

Ia menilai perlambatan tersebut dapat terindikasi dari pertumbuhan konsumsi semen yang tercatat menurun menjadi 3,3 persen (yoy) dari yang sebelumnya sebesar 12,2 persen (yoy).

Meskipun demikian, investasi non-bangunan cenderung meningkat yang terindikasi dari penjualan alat berat pada yang tercatat tumbuh 179 persen (yoy), meningkat signifikan dari 107,3 persen (yoy).

Baca juga: Ekonomi RI 7,07 Persen, BPS: Ledakan Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Berpengaruh Besar

Sementara itu ekspor juga diperkirakan tumbuh solid sejalan dengan laju pertumbuhan ekspor non-migas yang meningkat ditopang oleh tren kenaikan harga komoditas global.

Sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pada awal triwulan IV 2021 dan didukung juga oleh kebijakan penurunan PPKM level oleh pemerintah di berbagai daerah.

Karenanya Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan terakhir tahun ini akan meningkat dibandingkan triwulan III-2021, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada dalam rentang 3,4 persen sampai 3,8 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Whats New
Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Whats New
Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Whats New
Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Whats New
PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Whats New
Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Whats New
Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Whats New
Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Whats New
Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Whats New
Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Whats New
Harga BBM Kompak Turun 1 Juni 2023, Lebih Murah SPBU Pertamina, Shell, Vivo, atau BP AKR?

Harga BBM Kompak Turun 1 Juni 2023, Lebih Murah SPBU Pertamina, Shell, Vivo, atau BP AKR?

Whats New
Atasi TPPO, Menaker Evaluasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Atasi TPPO, Menaker Evaluasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Whats New
Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti 'Fine'

Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti "Fine"

Whats New
[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+