Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Waskita Sehatkan Keuangan, Restrukturisasi Utang hingga Jual Tol

Kompas.com - 04/11/2021, 13:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja operasional dan keuangan pada tahun 2021. Hal Ini dilakukan melalui program 8 stream penyehatan keuangan perusahaan.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, berbagai langkah perbaikan kondisi keuangan perseroan telah dilakukan.

Pertama, emiten berkode WSKT ini telah mendapatkan dukungan Penanaman Modal Negara (PMN) untuk penyelesaian proyek jalan tol, obligasi penjaminan Pemerintah untuk refinancing serta tambahan modal kerja sindikasi.

Baca juga: Tol Cibitung-Cilincing Dijual Rugi? Ini Penjelasan soal Divestasi Tol Waskita

"Paket lengkap penjaminan Pemerintah telah resmi disetujui pada kuartal ke-3 tahun 2021 dan akan difinalisasi pada akhir tahun 2021," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11/2021).

Kemudian, perusahaan dengan kode emiten WSKT itu juga telah melakukan restrukturisai utang bank pada perseroan dan anak usaha, dimana secara konsolidasian perseroan telah merstrukturisasi utang bank pada level 92,35 persen dari target.

"Dengan restrukturisasi ini Perseroan dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan tahun 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif," ujar Destiawan.

Untuk memperbaiki kinerja keuangan, Waskita juga akan fokus mengurangi komposisi utang melalui proses divestasi tol-tol yang akan diselesaikan dengan dukungan likuiditas yang diperoleh dari dukungan pemerintah.

"Per September 2021, Waskita Karya sudah menyelesaikan divestasi 4 ruas tol. Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, dan Tol Cibitung-Cilincing," tutur dia.

Lebih lanjut Destiawan menyebutkan, setelah melaksanakan aksi korporasi dan retrukturisasi tersebut perseroan akan fokus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan likuiditas yang jauh lebih baik.

Ia bilang, perseroan akan fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur sehingga mempermudah proses divestasi yang juga merupakan fokus saat ini dengan tujuan menurunkan kewajiban secara bertahap.

"Selain fokus pada penyelesaian proyek existing, perseroan juga berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure, airports, top 3 railroad segment and international growth," kata dia.

Pada kuartal III-2021 Waskita telah memperolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 12,01 triliun, yang terdiri dari proyek investasi atau business development (68,05 persen), pemerintah (24,96 persen), proyek BUMN (4,48 persen), dan proyek swasta (2,51 persen).

Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari jalan & jembatan (58,89 persen), bangunan (13,03 persen), infrastruktur air (12,30 persen), anak usaha (11,40 persen), EPC (3,50 persen), dan lain-lain (0.88 persen).

"Perseroan menargetkan total perolehan nilai kontrak baru tahun 2021 adalah sekitar Rp 20,68," ucap Destiawan.

Baca juga: Dijual Waskita, Utang Proyek Tol Cibitung-Cilincing Ditanggung Siapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com