Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Karya Bidik Proyek Ibu Kota Baru di Kalimantan

Kompas.com - 04/11/2021, 16:02 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membidik proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan setelah perseroan mendapat dukungan modal dari pemerintah.

"Kami juga akan masukkan target perolehan pembangunan ibu kota baru. Kami membentuk tim Satgas di Waskita yang mempersiapkan nanti untuk baik mulai dari tender sampai perencanaan," ujar Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, secara virtual Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Strategi Waskita Sehatkan Keuangan, Restrukturisasi Utang hingga Jual Tol

Destiawan mengatakan, pihaknya membentuk tim karena terbatasnya waktu jelang pembukaan tender proyek strategis nasional. Adapun tim yang dimaksud, terdiri dari operasional, engineering, hingga tim financing.

Dia menyebut, pada kuartal III tahun ini, perseroan telah resmi mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah berupa PMN 2021.

Rinciannya, untuk penyelesaikan proyek jalan tol, obligasi penjaminan Pemerintah untuk refinancing serta tambahan modal kerja sindikasi dengan penjaminan Pemerintah untuk melanjutkan dan mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi utang bank pada Perseroan dan anak usaha, di mana secara konsolidasian Perseroan telah merstrukturisasi utang bank pada level 92,35 persen dari target.

Dengan restrukturisasi ini Perseroan dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan tahun 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif.

Baca juga: Dijual Waskita, Utang Proyek Tol Cibitung-Cilincing Ditanggung Siapa?

“Ke depannya Perseroan juga fokus mengurangi komposisi utang melalui proses divestasi tol-tol yang akan diselesaikan dengan dukungan likuiditas yang diperoleh dari dukungan Pemerintah,” jelas Destiawan

Walau demikian, ia belum memastikan pembangunan apa saja yang akan dilakukan untuk tahap awal. Namun, pembangunan gedung dan istana negara adalah hal pertama yang akan dilakukan.

"Kalau nanti tendernya masih dibuka, akan diikuti semuanya. Terkait yang mana itu nanti tergantung hasil tender. Waskita yang sudah-sudah dapat istana, jalan lingkungan, sehingga menjadi perolehan kontrak baru di 2022 jadi lebih besar," jelas dia.

Di sisi lain, perseroan juga akan fokus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan likuiditas yang jauh lebih baik, utamanya dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur sehingga mempermudah proses divestasi yang juga merupakan fokus saat ini dengan tujuan menurunkan kewajiban secara bertahap.

Baca juga: Bukan Rp 10,8 Triliun, Ini Investasi Waskita di Tol Cibitung-Cilincing

Selain fokus pada penyelesaian proyek existing, Perseroan juga berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure, airports, top 3 railroad segment and international growth serta meningkatkan peran komite investasi dan manajemen risiko pada pemilihan proyek-proyek baru tersebut.

Sebagai informasi, pada kuartal III tahun 2021 Perseroan telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 12,01 T yang terdiri dari proyek investasi/business development (68,05 persen), Pemerintah (24,96 persen), proyek BUMN (4,48 persen) dan proyek swasta (2,51 persen).

Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari Jalan & Jembatan (58,89 persen), Bangunan (13,03 persen), Infrastruktur Air (12,3 persen), Anak Usaha (11,4 persen), EPC (3,5 persen) dan lain-lain (0,88 persen).

“Perseroan menargetkan total perolehan nilai kontrak baru tahun 2021 adalah sekitar Rp 20,68 triliun dan sampai dengan saat ini Perseroan masih optimis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru sampai dengan akhir tahun dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih lean,” tegas Destiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com