Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Akan Lebih Fokus ke Rute Domestik

Kompas.com - 04/11/2021, 17:53 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, terus mengupayakan pemulihan keuangan maskapai tersebut. Salah satunya mendorong kerja sama dengan maskapai penerbangan Emirates.

Garuda Indonesia dan Emirates telah menandatangani perjanjian dalam bentuk bentuk code sharing di Dubai, Uni Emirat Arab pada Rabu (3/11/2021). Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Erick.

Lewat perjanjian code sharing tersebut maka pelanggan Garuda Indonesia tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates. Hal ini dilakukan sebab Garuda Indonesia akan lebih fokus melayani rute domestik.

Menurut Erick, dengan kerja sama itu, Garuda Indonesia masih memiliki value di mata pelanggannya. Ia pun berharap langkah ini berdampak positif dalam mendukung orientasi baru Garuda Indonesia yang fokus di rute domestik.

"Bagaimanapun juga, kita tidak bisa tinggal diam, yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk juga menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Kata Erick Thohir soal Kerja Sama Garuda-Emirates

Ia menjelaskan, di tengah upaya restrukturisasi Garuda Indonesia, Kementerian BUMN terus melebarkan perspektif dan mengkaji berbagai kemungkinan opsi terkait langkah pemulihan. Diantaranya dengan memfokuskan pada penerbangan domestik.

Erick mengatakan, negosiasi utang Garuda Indonesia yang mencapai 7 miliar dolar AS terus dilakukan dengan para lessor. Menurutnya, utang menumpuk itu akibat leasing cost termahal yang mencapai 26 persen dan korupsi yang dilakukan oleh manajemen lama.

"Upaya restrukturisasi terus berjalan. Meski demikian, kita tetap berusaha membuka opsi-opsi lain, paling tidak, agar bisa membantu pemulihan Garuda," kata Erick.

Sebagai informasi, Garuda Indonesia diketahui memiliki kerja sama dengan 36 lessor. Pemerintah pun berupaya untuk sebisa mungkin menyelamatkan Garuda Indonesia dengan proses negosiasi bersama para lessor.

Sementara pada semester I-2021, maskapai pelat merah ini tercatat membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar 904,9 juta dollar AS atau setara Rp 13,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per dollar AS).

Kerugian Garuda Indonesia tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 728,15 juta dollar AS atau setara Rp 10,5 triliun.

Baca juga: Garuda atau Pelita, Ya Sama Saja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com