Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayaran di Patimban Makin Ramai, Proyek Pembangunan Jalan Terus

Kompas.com - 05/11/2021, 15:45 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak diresmikan pada 20 Desember 2020 lalu, Pelabuhan Patimban makin ramai menyelenggarakan pelayaran logistik.

Meski demikian, pembangunan fisik Pelabuhan Patimban sebenarnya belum 100 persen rampung. Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Subagiyo menyampaikan pejelasan terkait hal ini.

Subagiyo mengungkapkan progres pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini tengah memasuki tahap akhir Paket 2 yaitu breakwater, seawall dan pengerukan alur pelayaran.

Baca juga: Erick Thohir Minta Pengusaha Jabar Bangun Kawasan Industri Patimban Subang

"Paket 2 ini tanggal mulai kerjanya 5 Maret 2019 dengan kontraktor Toyo-Adhi-Wakachiku Joint Venture,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (5/11/2021).

“Saat ini sudah mencapai progress 99 persen pembangunan dan rencananya selesai pada 27 November 2021," sambung Subagiyo.

Sementara itu, pembangunan Paket 3 yaitu jembatan penghubung yang dimulai pada 2 April 2020 telah mencapai 81,64 persen dan diperkirakan akan rampung pada akhir tahun ini.
Pelayaran logistik di Pelabuhan Patimban

Keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa dan Sumatera serta Pulau Kalimantan yang sebelumnya hanya terfokus di lintasan Merak-Bakauheni.

Saat ini, Pelabuhan yang berada di Subang - Jawa Barat tersebut telah melayani pengiriman domestik untuk otomotif ke Batam dan Belawan, dan Long Distance Ferry (LDF) dengan rute Patimban – Panjang, Patimban – Pontianak, dan sebaliknya.

Baca juga: Perdana, Pelabuhan Patimban Layani Pengiriman 700 Mobil Baru ke Medan

"Saat ini pengiriman otomotif di Pelabuhan Patimban baru domestik saja dan dilayani oleh 5 operator kapal. Ditargetkan awal Desember 2021 akan mulai melayani ekspor otomotif ke Timur Tengah," kata Subagiyo.

Subagiyo menjelaskan bahwa tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban memang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor industri dalam negeri, khususnya sektor otomotif.

Untuk memudahkan dan meningkatkan pengiriman mobil dalam bentuk jadi atau Completely Built Up (CBU) dari industri di sekitar Karawang lebih efisien melalui Pelabuhan Patimban, baik untuk ke pasar ekspor maupun dalam negeri.

Pelabuhan Patimban berada di wilayah strategis dan dekat dengan pusat sektor otomotif nasional, serta kapasitas terminal Pelabuhan Patimban di Fase 1-1 mencapai 218.000 CBU/tahun dan 250.000 TEUs per tahun.

Berdasarkan hasil kajian Kementerian Perhubungan bersama Gaikindo, selain ekspor dalam negeri, ekspor kendaraan ke Amerika Latin, Amerika Utara, sampai Afrika bisa meningkat dengan adanya Pelabuhan Patimban.

Subagiyo mengungkapkan ada 5 Operator kapal yang saat ini sudah beroperasi di Pelabuhan Patimban yaitu PT ASDP Indonesia Ferry dengan kapal Ferrindo 5, PT Toyofuji Serasi Indonesia dengan kapal Serasi I dan Serasi V, PT Agung Transina Raya dengan kapal MV Ostina, PT NSI NYK-SPIL Indororo dengan kapal Kalimantan Leader, PT Roro Samudra Putra Harmoni Mas dengan kapal Harmoni Mas 3 dan Harmoni Mas 8.

"Ferrindo 5 volume muatannya itu adalah kendaraan, truk logistik dan motor. Kemudian Serasi I dan V, MV Ostina dan Harmonis Mas 3 dan 8 itu volume muatannya mobil, sedangkan Kalimantan Leader volume muatannya adalah mobil dan alat berat," ungkap Subagiyo.

Baca juga: Menyoal Pelabuhan Patimban (Lagi)

Pada pelayaran perdananya awal Oktober 2021, MV Serasi V mengangkut sebanyak 700 unit mobil CBU yang didominasi Merk Toyota (PT Toyota Astra Motor) dikirim dari Pelabuhan Patimban menuju Pelabuhan Belawan - Medan.

Kemudian pada pelayaran keduanya 26 Oktober 2021 MV Serasi V mengangkut 800 unit kendaraan terdiri dari mobil CBU, motor, kendaraan kecil dan alat berat.

"Sebelum-sebelumnya sudah ada pengiriman kendaraan melalui Patimban ke Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Banjarmasin dan pelayaran kedua MV Serasi V tersebut merupakan pengiriman paling banyak," ujar Subagiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com